Ada Vaksinasi, Industri Kapal Pesiar di Asia Mulai Bangkit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor pelayaran di kawasan Asia mulai menggeliat dalam enam bulan terakhir seiring gencarnya program vaksinasi dan minat warga dunia untuk jalan-jalan dengan kapal pesiar.
Hal tersebut terungkap dalam publikasi yang diterbitkan konsultan properti Colliers International terkait kinerja bisnis pelayaran kawasan Asia Pasifik (APAC) kuartal II/2021.
Colliers mencatat bahwa di Asia, hampir semua perjalanan dengan kapal pesiar besar telah ditangguhkan sejak Maret 2020 dan para calon penumpang juga telah diminta menjadwalkan ulang perjalanan hingga pandemi Covid-19 mereda.
"Di luar penangguhan pelayaran, sebagian besar pelabuhan di Asia sudah melarang setiap kapal pesiar yang ada di laut untuk menepi di dock," tulis Colliers dalam publikasinya, Rabu (2/6/2021).
Namun, dengan banyaknya permintaan untuk perjalanan ke luar negeri, bersama dengan peningkatan jumlah warga yang divaksinasi di berbagai negara, sektor pelayaran di Asia telah meningkat pesat selama enam bulan terakhir.
Di Singapura, misalnya, lebih dari 120 ribu orang telah berlayar dengan kapal pesiar, tanpa kasus Covid-19 di kapal sejak program percontohan untuk me-reboot industri pelayaran dimulai November lalu.
Lantaran banyaknya permintaan untuk "cruise to nowhere", baik lini Royal Caribbean dan Genting Cruise baru-baru ini memperpanjang pelayaran hingga Oktober 2021.
"Di luar Singapura, Malaysia juga akan melanjutkan pelayaran pada bulan Mei dari Penang, dengan Star Cruises di bawah lini Genting Cruise yang menawarkan rencana perjalanan Langkawi dan Malaka. Pelayaran domestik ini diharapkan dapat merevitalisasi agen perjalanan yang selama ini terkena dampak negatif dari Covid-19 dan memberikan kesempatan kerja bagi warganya," papar Colliers.
Hal tersebut terungkap dalam publikasi yang diterbitkan konsultan properti Colliers International terkait kinerja bisnis pelayaran kawasan Asia Pasifik (APAC) kuartal II/2021.
Colliers mencatat bahwa di Asia, hampir semua perjalanan dengan kapal pesiar besar telah ditangguhkan sejak Maret 2020 dan para calon penumpang juga telah diminta menjadwalkan ulang perjalanan hingga pandemi Covid-19 mereda.
"Di luar penangguhan pelayaran, sebagian besar pelabuhan di Asia sudah melarang setiap kapal pesiar yang ada di laut untuk menepi di dock," tulis Colliers dalam publikasinya, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga
Namun, dengan banyaknya permintaan untuk perjalanan ke luar negeri, bersama dengan peningkatan jumlah warga yang divaksinasi di berbagai negara, sektor pelayaran di Asia telah meningkat pesat selama enam bulan terakhir.
Di Singapura, misalnya, lebih dari 120 ribu orang telah berlayar dengan kapal pesiar, tanpa kasus Covid-19 di kapal sejak program percontohan untuk me-reboot industri pelayaran dimulai November lalu.
Lantaran banyaknya permintaan untuk "cruise to nowhere", baik lini Royal Caribbean dan Genting Cruise baru-baru ini memperpanjang pelayaran hingga Oktober 2021.
"Di luar Singapura, Malaysia juga akan melanjutkan pelayaran pada bulan Mei dari Penang, dengan Star Cruises di bawah lini Genting Cruise yang menawarkan rencana perjalanan Langkawi dan Malaka. Pelayaran domestik ini diharapkan dapat merevitalisasi agen perjalanan yang selama ini terkena dampak negatif dari Covid-19 dan memberikan kesempatan kerja bagi warganya," papar Colliers.