Erick Thohir Angkat Sang Kawakan Ini Sebagai Komut Holding Kendaraan Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri badan usaha milik negara (BUMN) Erick Thohir menetapkan, Agus Tjahajana Wirakusumah sebagai komisaris utama Indonesia Battery Corporation (IBC) atau Indonesia Battery Holding (IBH).
IBC adalah konsorsium empat BUMN sektor pertambangan dan energi yang nantinnya mengembangkan electric vehicle (EV) battery atau industri kendaraan listrik di Indnesia. Keempat perusahaan pelat merah itu adalah Holding Industri Pertambangan (MIND ID) atau Inalum, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero), dengan komposisi saham sebesar masing-masing 25%.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulungga menyebut, Agus ditempatkan sebagai komisaria utama IBC untuk mempercepat pelaksanaan EV Battery di dalam negeri. Dia sebelumnya, menjabat sebagai komut PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Baca juga:Raih Izin Sejak Mei 2021, OJK Tegaskan MotionBanking BABP Merupakan Digital Banking!
"Pak Agus, Komut Inalum sudah menjadi Komisaris Utama di perusahaan IBC Holdingnya EV Battery ke depan. Jadi, Pak Agus memang diminta fokus untuk memberdayaakan dan mempercepat EV Battery di Indonesia," ujar Arya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (13/6/2021).
IBC sendiri sudah diresmikan Menteri BUMN pada Maret 2021 lalu. Pemegang saham menilai, pendirian holding untuk ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Indonesia adalah langkah yang cukup berani. Sebab, industri dalam negeri dirancang agar bisa bersaing dengan negara-negara maju di dunia, seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Korea.
Agus sendiri sudah malang melintang atau kawakan di jabatan komisaris sejumlah BUMN. Di antaranya adalah PT Semen Batu Raja, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Krakatau Steel, PT Semen Gresik (Persero) Tbk, PT Boma Bisma Indra, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekayasa Industri.
Baca juga:Refly Harun Sarankan Rizal Ramli Ikut Konvensi Capres, Kenapa?
Mengutip situs Astra Otoparts Agus Tjahajana saat ini juga tercatat sebagai komisaris independen di perusahaan grup Astra Tersebut. Agus diangkat sebagai komisaris di Astra Otoparts sejak Mei 2017.
Di lingkungan birokrasi, Agus pernah menjadi petinggi di Kementerian Perindustrian. Sebelumnya dia pernag menjabat Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (2010-2015), Direktur Jenderal Industri dan Dagang Kecil Menengah Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2002-2004) dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Aneka Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1998-2002).
IBC adalah konsorsium empat BUMN sektor pertambangan dan energi yang nantinnya mengembangkan electric vehicle (EV) battery atau industri kendaraan listrik di Indnesia. Keempat perusahaan pelat merah itu adalah Holding Industri Pertambangan (MIND ID) atau Inalum, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero), dengan komposisi saham sebesar masing-masing 25%.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulungga menyebut, Agus ditempatkan sebagai komisaria utama IBC untuk mempercepat pelaksanaan EV Battery di dalam negeri. Dia sebelumnya, menjabat sebagai komut PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Baca juga:Raih Izin Sejak Mei 2021, OJK Tegaskan MotionBanking BABP Merupakan Digital Banking!
"Pak Agus, Komut Inalum sudah menjadi Komisaris Utama di perusahaan IBC Holdingnya EV Battery ke depan. Jadi, Pak Agus memang diminta fokus untuk memberdayaakan dan mempercepat EV Battery di Indonesia," ujar Arya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (13/6/2021).
IBC sendiri sudah diresmikan Menteri BUMN pada Maret 2021 lalu. Pemegang saham menilai, pendirian holding untuk ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Indonesia adalah langkah yang cukup berani. Sebab, industri dalam negeri dirancang agar bisa bersaing dengan negara-negara maju di dunia, seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Korea.
Agus sendiri sudah malang melintang atau kawakan di jabatan komisaris sejumlah BUMN. Di antaranya adalah PT Semen Batu Raja, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Krakatau Steel, PT Semen Gresik (Persero) Tbk, PT Boma Bisma Indra, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekayasa Industri.
Baca juga:Refly Harun Sarankan Rizal Ramli Ikut Konvensi Capres, Kenapa?
Mengutip situs Astra Otoparts Agus Tjahajana saat ini juga tercatat sebagai komisaris independen di perusahaan grup Astra Tersebut. Agus diangkat sebagai komisaris di Astra Otoparts sejak Mei 2017.
Di lingkungan birokrasi, Agus pernah menjadi petinggi di Kementerian Perindustrian. Sebelumnya dia pernag menjabat Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (2010-2015), Direktur Jenderal Industri dan Dagang Kecil Menengah Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2002-2004) dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Aneka Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1998-2002).
(uka)