Dividen Kelima Pasca IPO, PSSI Sebar Rp43,3 Miliar
loading...
A
A
A
Loh Niap Juan merupakan Chief Corporate Officer dari IMC Group Singapura, bagian dari IMC Group Corporate Strategy untuk investasi portfolio, governance dan manajemen.
Sebagai praktisi strategi korporasi logistik dan keuangan yang handal, Niap menambah keberagaman komposisi 4 anggota Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Hamid Awaluddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kabinet Indonesia Bersatu.
Strategi ekspansi armada adalah target Perseroan yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir. Langkah ini membuat total Aset perusahaan mengalami peningkatan signifikan sebesar 46% per 31 Maret 2021 di USD148,8 juta dibandingkan USD101,8 juta per 31 Desember 2017.
Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, Rapat juga menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar USD13,9 juta (setara Rp200 miliar) dengan tenor sampai dengan empat (4) tahun untuk pendanaan jangka panjang dari Bank Permata Indonesia.
Pinjaman jangka panjang ini bagian dari strategi ekspansi armada berkelanjutan, salah satunya untuk pembelian tiga set Kapal Tunda (Tugboat) dan Tongkang. Pada kuartal I/2021, Perseroan telah melakukan pembelian 2 unit Tugboat, dan telah memberikanhasil positif.
Segmen Kapal Tunda & Tongkang (T&B) menyumbang Pendapatan Usaha tertinggi sebesar USD8,7 juta pada pada akhir Kuartal 1-2021, termasuk kenaikan sangat signifikan sebesar 1708% pada Pendapatan Sewa Berjangka (Time Charter Revenue) menjadi USD2,3 juta dari USD125 ribu periode yang sama tahun lalu.
Penambahan armada tugboat ini sejalan dengan target diversifikasi bisnis Perseroan, segmen T&B berhasil mendapatkan kontrak baru dan ekspansi ke pengangkutan bauksit pada kuartal I di area Kalimantan Barat, disamping pengangkutan komoditas nikel dan batubara.
Target diversifikasi multi kargo transport selain batubara adalah 29%, yakni dari segmen Kapal Curah besar (MV) sekitar 17%, dan segmen T&B sebesar 12%.
Sebagai agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah menyetujui pembelian kembali saham Perseroan (Buyback) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham atau 5,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, akan dilakukan secara bertahap terhitung sejak 17 Juni 2021 - 16 Juni 2022.
Sebagai praktisi strategi korporasi logistik dan keuangan yang handal, Niap menambah keberagaman komposisi 4 anggota Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Hamid Awaluddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kabinet Indonesia Bersatu.
Strategi ekspansi armada adalah target Perseroan yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir. Langkah ini membuat total Aset perusahaan mengalami peningkatan signifikan sebesar 46% per 31 Maret 2021 di USD148,8 juta dibandingkan USD101,8 juta per 31 Desember 2017.
Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, Rapat juga menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar USD13,9 juta (setara Rp200 miliar) dengan tenor sampai dengan empat (4) tahun untuk pendanaan jangka panjang dari Bank Permata Indonesia.
Pinjaman jangka panjang ini bagian dari strategi ekspansi armada berkelanjutan, salah satunya untuk pembelian tiga set Kapal Tunda (Tugboat) dan Tongkang. Pada kuartal I/2021, Perseroan telah melakukan pembelian 2 unit Tugboat, dan telah memberikanhasil positif.
Segmen Kapal Tunda & Tongkang (T&B) menyumbang Pendapatan Usaha tertinggi sebesar USD8,7 juta pada pada akhir Kuartal 1-2021, termasuk kenaikan sangat signifikan sebesar 1708% pada Pendapatan Sewa Berjangka (Time Charter Revenue) menjadi USD2,3 juta dari USD125 ribu periode yang sama tahun lalu.
Penambahan armada tugboat ini sejalan dengan target diversifikasi bisnis Perseroan, segmen T&B berhasil mendapatkan kontrak baru dan ekspansi ke pengangkutan bauksit pada kuartal I di area Kalimantan Barat, disamping pengangkutan komoditas nikel dan batubara.
Target diversifikasi multi kargo transport selain batubara adalah 29%, yakni dari segmen Kapal Curah besar (MV) sekitar 17%, dan segmen T&B sebesar 12%.
Sebagai agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah menyetujui pembelian kembali saham Perseroan (Buyback) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham atau 5,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, akan dilakukan secara bertahap terhitung sejak 17 Juni 2021 - 16 Juni 2022.