Penegakan Hukum Lembek, Truk Obesitas Kian Merajalela

Selasa, 13 Juli 2021 - 14:22 WIB
loading...
Penegakan Hukum Lembek,...
Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Penegakan hukum dalam mengontrol angkutan truk berdimensi lebih dan bermuatan lebih (overdimension and overload/odol) dinilai masih sangat lemah. Kondisi itu memicu para pengemudi memilih jalan tol sebagai pengalihan dari aparat sehingga mengakibatkan ruas jalan tol rusak.

Baca juga:Benjamin Ortega, Seniman yang Angkut 1,6 Ton Sampah dari Gunung Rinjani Dibantu 50 Porter

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, penegak hukum untuk mengawasi truk odol masih sangat lemah. Terlebih dalam satu tahun terakhir berdasarkan keterangan dari pengemudi truk, penegakan hukum di ruas jalan tidak ada sama sekali melainkan yang ada justru di jembatan penimbangan.

“Di jembatan timbang sudah ada penertiban. Tapi para pengemudi justru menghindari dengan melewati lokasi-lokasi lain, seperti di Pantura. Pengemudi yang memilih Tol Pantura sebagai jalan alternatif, menyebabkan jalan menjadi cepat rusak,” ujarnya dalam Market Review di IDX Channel, Selasa (13/7/2021).

Djoko menuturkan pada masa pandemi ini truk odol mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

“Ada di salah satu pelabuhan selatan di Jawa, itu merupakan pusat sumber truk untuk muatan lebih. Di sana hampir 100% kendaraannya sudah kelebihan dimensi. Jika sudah kelebihan dimensi otomatis akan terjadi kelebihan muatan atau overload,” jelas dia.

Terkait jalan rusak yang diakibatkan oleh truk-truk odol, Djoko menyampaikan bahwa Kementerian PUPR pada tahun 2017 telah merilis perawatan jalan raya meningkat mencapai Rp43 triliun.

Ia menegaskan seharusnya angka sebesar itu tidak perlu terjadi. Jika jalan raya tidak rusak akibat truk Odol, maka anggaran sebesar itu bisa dialihkan untuk membangun jaringan-jaringan jalan yang baru.

Baca juga:5 Musuh Conor McGregor Berikutnya setelah Kalah TKO Memalukan

“Perlu ditakankan bahwa dampak dari truk odol ini selain merusak jalan, tetapi juga memicu terjadinya kecelakaan serta menimbulkan kemacetan,”pungkas dia.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
Travel Gelap Marak di...
Travel Gelap Marak di Musim Mudik, Waspadai Ciri dan Modusnya
MTI Tegaskan Revisi...
MTI Tegaskan Revisi UULLAJ Momentum Perbaikan Sistem Transportasi Darat
Zero ODOL Belum Bisa...
Zero ODOL Belum Bisa 100 Persen, Menteri PU Ungkap Alasannya
KAI Logistik Targetkan...
KAI Logistik Targetkan Angkut Lebih 30 Juta Ton Barang di 2025
Truk ODOL Sulit Ditertibkan,...
Truk ODOL Sulit Ditertibkan, MTI Ungkap Penyebabnya
Bereskan Permasalahan...
Bereskan Permasalahan Zero ODOL, Ini Kuncinya
PPN 12% Sudah Berlaku,...
PPN 12% Sudah Berlaku, Awas! Berdampak ke Harga Tiket Pesawat Tahun 2025
Tarif Transportasi Dipastikan...
Tarif Transportasi Dipastikan Tidak Naik Selama Periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Rekomendasi
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
Profil Matthew Baker,...
Profil Matthew Baker, Bek Andalan Timnas Indonesia U-17 yang Tolak Panggilan Timnas Australia U-17
Garap Series VISION+,...
Garap Series VISION+, Jay Sukmo Beberkan Cerita di Balik Culture Shock
Berita Terkini
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
3 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
5 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
6 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
6 jam yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
7 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
9 jam yang lalu
Infografis
Cadangan Devisa AS di...
Cadangan Devisa AS di Dunia Turun Nyaris 60%, Dolar Kian Terpuruk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved