Butuh Duit di Atas Rp1.000 Triliun, Karpet Merah EBT Jadi Wajib

Rabu, 14 Juli 2021 - 21:59 WIB
loading...
Butuh Duit di Atas Rp1.000 Triliun, Karpet Merah EBT Jadi Wajib
Ratusan giga renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) yang akan dibangun memerlukan investasi yang tidak sedikit, menurutnya jika jangka panjang perlu setidaknya Rp1.000 triliun. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur PT Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro mengatakan bahwa ratusan giga renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) yang akan dibangun memerlukan banyak investasi . Tak sedikit, menurutnya jika jangka panjang perlu setidaknya Rp1.000 triliun. Hilmi juga menyinggung investasi EBT perlu adanya karpet merah dalam akselerasi.

"Kenapa karpet merah, investasi besar ini bukan cuma sedikit, kita bicara soal di atas Rp1.000 triliun mungkin. (Investasi) ini jangka panjang tidak ada project energi yang jangka pendek, ini semua jangka panjang," katanya saat paparan di acara Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).



Menurut dia ada tiga hal yang harus dijaga seperti kepastian hukum sehingga para investor tidak takut seiring Indonesia yang cepat mengganti Menteri terkait.

“Kenapa saya bilang konsisten, kadang Menteri nya ganti berubah lagi sehingga menyebabkan para investor ini menjadi agak takut. Saya berharap UU energi terbarukan ini memberi kepastian hukum sekali lagi yang kredibel dan mudah dimengerti," ujarnya.

Selain itu Hilmi ingin adanya multidepartemen di Kementerian sehingga mudah untuk urusan investasi. "Misal di Migas sudah menerapkan one door policy jadi kami cukup berhubungan dengan 1 lembaga dibawah ESDM dimana seluruh perangkat yang diperlukan untuk investasi bisa dibereskan," jelasnya.



Dengan demikian, Hilmi menegaskan, bahwa kunci dari investasi transisi energi ini ada di besar tidaknya tarif yang akan dihasilkan.

"Seandainya ini terjadi akan menarik bagi investor dimana beberapa tahun pertama tarif telatif tinggi setelah dia kembali kemudian diturunkan ke relatif yang sangat rendah sehingga in the long run akan didapatkan harga energi yang rata-rata murah," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4240 seconds (0.1#10.140)