Pendapatan Iklan Digital Meningkat Enam Kali Lipat

Kamis, 05 Agustus 2021 - 22:35 WIB
loading...
Pendapatan Iklan Digital Meningkat Enam Kali Lipat
Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Peningkatan pendapatan iklan digital telah meroket selama bertahun-tahun. Dalam dekade terakhir saja pendapatan iklan digital meningkat enam kali lipat. Sementara, pendapatan iklan non-digital telah berkurang setengahnya.

Meskipun i klan media sosial adalah pokok dari industri periklanan digital, namun sistem periklanan media sosial saat ini mengancam privasi pengguna. Terutama pada iklan bertarget yang memerlukan sejumlah data pengguna yang besar untuk menentukan kepribadian setiap penggunanya.

Sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) percaya bahwa media sosial telah membawa pengaruh buruk pada situasi saat ini. Hal ini sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. Banyak perusahaan media sosial telah terlibat dalam berbagai kontroversi selama bertahun-tahun. Tetapi, tidak ada yang lebih jelas daripada skandal Cambridge Analytica Facebook. Dilansir dari Business Insider, pada tahun 2015, perusahaan konsultan politik Inggris Cambridge Analytica secara ilegal memanen profil 87 juta pengguna Facebook melalui aplikasi eksternal mereka.


Data tersebut awalnya diambil untuk tujuan penelitian. Kemudian digunakan untuk kampanye politik tahun 2016, baik untuk kampanye Presiden Trump AS maupun kampanye Brexit menjelang referendum UE. Skandal tersebut menyoroti media sosial dan praktik iklan bertargetnya saat ini.

Sebagai media sosial terdesentralisasi, saat ini, Myriad sedang mengembangkan fitur yang sebelumnya tidak ada pada platform media sosial lainnya. Sebut saja kemampuan untuk memonetisasi konten dan memberikan kekuasaan penuh pada pengguna atas pengiklan di halaman sosial mereka.

CEO & Co-Founder Myriad Jean-Daniel Gauthier mengatakan pengguna Myriad tidak akan dikuasai oleh sistem monetisasi terpusat yang dikendalikan oleh para eksekutif teknologi. Tujuan utama dari skema periklanan media sosial terdesentralisasi adalah untuk memungkinkan pengguna mendapatkan hasil maksimal dari konten mereka tanpa takut didemonetisasi.

“Karena Myriad terdesentralisasi, hal ini mencegah kekuasaan bergabung dalam satu entitas. Di Myriad, anda tidak perlu khawatir konten anda disensor. Ini karena platform kami lebih memprioritaskan konten kreator daripada pengiklan. Bayangkan sebuah platform yang dapat membantu anda mencari uang dengan kebebasan kreatif yang berlimpah, itulah Myriad,” kata Jean-Daniel Gauthier dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (5/8/2021).


Desentralisasi juga memberikan kekuasaan penuh dalam skala komunitas. Salah satu masalah utama dengan media sosial besar saat ini adalah bahwa standar yang diberlakukan pada kebanyakan platform tidak mencerminkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Platform media sosial besar cenderung menyesuaikan dengan keinginan pengiklan karena umumnya merekalah sumber pendapatan utama.

Myriad memiliki berbagai fitur revolusioner yang membuatnya berbeda. Salah satu adalah interaksi dan monetisasi lintas platform melalui tip pengguna. Masalah pada aplikasi media sosial terdesentralisasi adalah mereka kesulitan menghasilkan penonton. Ini dikarenakan masih banyak orang yang belum mendaftar untuk layanan tersebut.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)