Top! Ini Bukti Nyata Arab Saudi Mulai Tinggalkan Minyak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Arab Saudi tidak main-main dalam upaya mewujudkan program diversifikasi energi melalui Visi Kerajaaan 2030. Tujuan dari program tersebut tak lain meninggalkan ketergantungan terhadap minyak secara bertahap beralih ke energi terbarukan.
Bukti nyata yang telah dilakukan Arab Saudi ialah mulai gencar mengembangkan kendaraan listrik . Terbaru, kerajaan mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 400 megawatt (MW) di Dumat al-Jandal sebagai ladang angin terbesar di kawasan itu.
Pembangkit berbasis energi terbarukan perdana di Arab Saudi itu telah berhasil masuk secara perdana ke jaringan listrik dan mulai memproduksi listrik bebas karbon. Dilansir dari Al-Jazeera, pembangunan pembangkit listrik tenaga angin tersebut dikembangkan oleh EDF Renewables dan Masdar. Proyek hijau itu telah menciptakan lebih dari 600 pekerja selama fase konstruksi.
"Perusahaan Pengadaan Tenaga Saudi (SPCC) dan Perusahaan Listrik Saudi (SEC) telah berkontribusi untuk keberhasilan pelaksanaan proyek selama periode pandemi yang sangat menantang ini," kata Direktur Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dumal al-Jandal Olivier Marchand.
Proyek energi hijau itu dimulai sejak September 2019. Melalui pembangkit tersebut diperkirakan menghemat 988.000 ton CO₂ per tahun untuk mendukung tujuan mitigasi perubahan iklim di Arab Saudi.
"Masdar bangga dapat memanfaatkan pengalamannya dalam energi terbarukan untuk menghadirkan ladang angin pertama Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan mitra kami," kata Osama al-Othman, perwakilan dari Masdar. "Terkoneksinya proyek ke jaringan transmisi listrik menandai tonggak penting kerajaan Saudi," imbuhnya.
Bukti nyata yang telah dilakukan Arab Saudi ialah mulai gencar mengembangkan kendaraan listrik . Terbaru, kerajaan mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 400 megawatt (MW) di Dumat al-Jandal sebagai ladang angin terbesar di kawasan itu.
Pembangkit berbasis energi terbarukan perdana di Arab Saudi itu telah berhasil masuk secara perdana ke jaringan listrik dan mulai memproduksi listrik bebas karbon. Dilansir dari Al-Jazeera, pembangunan pembangkit listrik tenaga angin tersebut dikembangkan oleh EDF Renewables dan Masdar. Proyek hijau itu telah menciptakan lebih dari 600 pekerja selama fase konstruksi.
"Perusahaan Pengadaan Tenaga Saudi (SPCC) dan Perusahaan Listrik Saudi (SEC) telah berkontribusi untuk keberhasilan pelaksanaan proyek selama periode pandemi yang sangat menantang ini," kata Direktur Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dumal al-Jandal Olivier Marchand.
Proyek energi hijau itu dimulai sejak September 2019. Melalui pembangkit tersebut diperkirakan menghemat 988.000 ton CO₂ per tahun untuk mendukung tujuan mitigasi perubahan iklim di Arab Saudi.
"Masdar bangga dapat memanfaatkan pengalamannya dalam energi terbarukan untuk menghadirkan ladang angin pertama Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan mitra kami," kata Osama al-Othman, perwakilan dari Masdar. "Terkoneksinya proyek ke jaringan transmisi listrik menandai tonggak penting kerajaan Saudi," imbuhnya.
(nng)