Survei Membuktikan 53% Masyarakat Indonesia Puas dengan Bantuan Pemerintah

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 06:48 WIB
loading...
A A A
Secara keseluruhan, mayoritas masyarakat di Asia Tenggara (76% merasa bahwa kondisi keuangan pribadi mereka membaik. Singapura adalah negara dengan persentase masyarakat terbanyak yang mengakui kondisi keuangan pribadinya membaik (83%), disusul Vietnam dan Filipina (masing-masing 79%), Malaysia (76%), Indonesia sebanyak 75%, dan Thailand dengan persentase terendah (64%).

Vaksinasi

Seperti halnya Indonesia, negara lain di Asia Tenggara terus gencar dalam pendustribusian vaksin kepada seluruh warga negaranya. Mayoritas masyarakat Asia Tenggara (82%) bersedia untuk divaksin dan 18% di antara mereka mengaku masih ragu.

Dibandingkan dengan hasil survei gelombang ketiga pada Februari 2021 (79%), keinginan masyrakat untuk mendapatkan vaksin meningkat. Peningkatan kebersediaan masyarakat untuk divaksin paling signifikan terjadi di Malaysia, dimana pada gelombang 3 sebesar 76% dan gelombang 4 sebesar 93%.

Begitu juga terjadi di Filipina, pada gelombang 3 diketahui hanya 68% dan meningkat pada hasil survei gelombang 4 menjadi 82%. Singapura sendiri tidak mengalami perubahan, pada survei sebelumnya 77% dan survei kali ini masih sama, 77%.

Namun, berbeda yang terjadi di Thailand, Indonesia, dan Vietnam. Dimana kebersediaan masyarakat untuk divaksin terlihat adanya sedikit penurunan dibandingkan pada hasil survei sebelumnya. Kebersediaan masyarakat Thailand untuk divaksin pada gelombang 3 sebesar 79%, sedangkan pada gelombang 4 ini turun menjadi 69%.

Pada gelombang 3, 80% masyarakat Indonesia bersedia untuk mendapatkan vaksin, namun pada hasil survei terbaru ini, menurun menjadi 74%. Begitu pula terjadi di Vietnam, dengan penurunan kebesediaan masyrakat untuk mendapat vaksin sebesar 2%, dimana pada gelombang 3, sebesar 94%, dan gelombang 4, sebesar 92%.

“Meningkatnya keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin yang terjadi di Indonesia dan Thailand, dapat dipengaruhi oleh hoaks atau kesimpangsiuran informasi yang tersebar di masyarakat luas, terlebih mengenai isu vaksin. Khususnya di Indonesia, beberapa waktu lalu muncul banyak hoaks mengenai efek dari vaksinasi yang menyebabkan kelumpuhan, sakit kritis, bahkan kematian. Hal ini tentu mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap vaksin tersebut dan membuat mereka enggan untuk divaksin, karena takut akan efek vaksinasi," ujar Managing Director Ipsos in Indonesia, Soeprapto Tan.

Hal tersebut dikuatkan oleh temuan survei, setidaknya ada 48% masyarakat Indonesia mengakui bahwa mereka merasa bahwa vaksin Covid-19 justru membuat mereka dapat terinfeksi dan 56% mengatakan resiko dari efek vaksinasi lebih besar daripada resiko terpapar virus itu sendiri.

Tren Konsumsi Masyarakat
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)