UMKM Indonesia Kesulitan Menembus Pasar Ekspor, Ini Sebabnya

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 07:01 WIB
loading...
UMKM Indonesia Kesulitan...
Ilustrasi UMKM. Foto/Dok SINDOphoto/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, 64 juta UMKM berkontribusi 60% dari total PDB Indonesia serta menyerap 97% tenaga kerja.

Meski demikian, fakta menunjukkan bahwa UMKM masih kesulitan menembus pasar ekspor karena berbagai kendala yang dihadapi, diantaranya kendala logistik.

Mengutip dari laman Kementerian Koperasi dan UKM, 86% persen pelaku ekspor adalah usaha besar. Kontribusi UMKM sendiri terhadap ekspor masih terbilang rendah, yaitu 14,37%, masih tertinggal dari negara-negara APEC yang bahkan dapat mencapai 35%.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, Indonesia harus dapat mencetak eksportir-eksportir baru khususnya pelaku usaha UMKM yang memiliki daya saing global. Namun demikian, upaya mencapai tujuan ini bukan tanpa tantangan.

"Minimnya infrastruktur logistik di Indonesia membuat daya saing pelaku usaha khususnya UMKM nasional menjadi rendah. Pemerintah saat ini terus membangun National Logistics Ecosystem (NLE) dan investasi di bidang infrastruktur untuk menciptakan konektivitas agar permasalahan distribusi dan isu-isu logistik lainnya dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan," kata Teten di Jakarta, Kamis (19/8/2021).



Dalam upaya bersama untuk mendukung program pemerintah, platform ekspor B2B Madeinindonesia.com (MIND) bersama perusahaan rintisan logistik, Shipper Indonesia (Shipper), menjalin kerjasama strategis untuk memperkuat layanan logistik dan pergudangan secara menyeluruh (end-to-end) untuk meningkatkan ekspansi global serta kesempatan dagang bagi pelaku usaha Indonesia, khususnya UMKM, di mancanegara.

MIND dirancang dari awal untuk menjadi "Solusi Satu Pintu" Indonesia untuk perdagangan digital, memberdayakan perusahaan Indonesia dalam ekspor digital B2B sembari menyederhanakan sumber dan pengadaan internasional dari dan di dalam Indonesia.

Dalam hal ini, MIND bertindak sebagai ekosistem digital satu atap untuk menyediakan layanan end-to-end yang didukung oleh lebih dari 48 mitra strategis untuk mencakup layanan seperti perbankan, asuransi ekspor, perusahaan logistik dan layanan verifikasi dan sertifikasi.

Beberapa kementerian dan pemerintah daerah juga telah menjalin kerja sama, khususnya terkait pemberdayaan UMKM dan peningkatan ekspor dari Indonesia.



Sebagai bagian dari perjanjian kerjasama, Shipper akan mengelola dan mengoperasikan gudang milik MIND untuk tujuan Ekspor. Dengan pengelolaan gudang tersebut, proses distribusi produk yang tersedia di platform MIND dapat diproses lebih baik dan lebih cepat.

Pendiri dan CEO MIND, Ilyas Bhat menyambut baik kerjasama strategis ini dan berharap kemitraan bersama Shipper akan membantu perusahaan untuk menyediakan layanan “fulfilment” dan logistik yang luas di Indonesia dan oleh karena itu akan semakin memperkuat sumber daya perusahaan untuk menyediakan layanan jasa digital end-to-end untuk melakukan Ekspor dari Indonesia.

"Kami berharap kerjasama ini bisa semakin memperkuat bisnis kedua pihak dan dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia,” kata Ilyas.

Sementara itu Pendiri dan COO Shipper, Budi Handoko mengatakan, kerja sama pihaknya dengan MIND diharapkan dapat mendukung pihak MIND dalam menunjang kebutuhan logistik.

“Shipper dirancang untuk memberikan akses yang lebih luas dan merata terhadap layanan logistik berkualitas di seluruh Indonesia, khususnya bagi pelaku UMKM. Shipper menyediakan jasa pemenuhan (fulfillment) dan pengiriman melalui jaringan pusat pemenuhan (fulfillment centers), mitra pengiriman dan titik ritel yang dikelola secara digital,” paparnya.

Seperti diketahui, Shipper memanfaatkan solusi teknologi digital fulfillment dalam pengelolaan pergudangannya di lebih dari 200 lokasi dengan luasan mendekati 600.000 m2 di seluruh Indonesia. Kegiatan operasional pergudangan Shipper ini telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2015.

“Kami berharap kerjasama ini dapat mendukung operasional MIND dalam penanganan logistiknya,” ujar Budi seraya menambahkan selain jasa pergudangan, Shipper juga telah bermitra dengan lebih dari 40 pihak 3PL untuk jasa pengiriman barang di dalam negeri maupun ke mancanegara.

Melalui kerjasama strategis ini, MIND dan Shipper berharap dapat membantu kegiatan berusaha para UMKM lokal di bidang logistik dan mendorong ekspor.

Sektor ekonomi digital mengalami peningkatan yang luar biasa dalam beberapa waktu belakangan ini. Oleh karenanya, momentum digitalisasi adalah kesempatan luar biasa yang ingin dibawa kedua perusahaan untuk memberikan lebih banyak kemudahan dan memperbesar kontribusi UMKM terhadap ekspor.

Kerja sama kedua perusahaan teknologi ini juga merupakan wujud komitmen MIND dan Shipper untuk turut andil dalam memperjuangkan cita-cita pendiri bangsa dalam mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan menyejahterakan masyarakat. “Melalui kemitraan ini, kami berharap pelaku UMKM dapat menemukan kemerdekaannya dalam melakukan ekspor,” tutupnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)