Mau Jadi Sultan di Usia Muda? Investasi Salah Satu Jalannya
loading...
A
A
A
Sebelum investasi, pastikan kebutuhanmu sudah tercukupi semua termasuk menyisihkan dana darurat. Paling tidak, memiliki dana darurat 3-6 kali dari penghasilan bulananmu.
Jika ingin berinvestasi, pastikan uangnya dari “dana dingin” alias bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari yang sifatnya darurat.
3. Diversifikasi
Supaya investasi bisa mendatangkan cuan maksimal dan risiko minimal, maka harus melakukan diversifikasi. Artinya, jangan habiskan dana hanya untuk satu instrumen investasi. Sebar dananya di instrumen-instrumen yang berbeda, misalnya obligasi 70%, deposito 10%, saham 20%. Langkah itu untuk meminimalisasi kerugian apabila ada instrumen investasi yang sedang turun.
4. Ketahui Tujuan Investasi
Berinvestasi tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi motif spesifik setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang ingin berinvestasi untuk tabungan jangka panjang, tetapi ada juga yang ingin berinvestasi untuk dijadikan media utama menambah kekayaan sebanyak-banyaknya. Berbeda tujuan, berbeda risiko, pasti berbeda juga jenis investasinya.
Jadi, sebelum berinvestasi pastikan tujuannya terlebih dahulu supaya tidak salah langkah saat mulai investasi.
5. Belajar, Belajar, Belajar
Cari komunitas atau mentor yang bisa membimbing berinvestasi secara baik dan benar. Karena tidak menanam uang secara pasif, sehingga insting bisnis dan market perlu sedikit diasah. Itulah kenapa sebaiknya punya mentor.
Penting bagi semua investor, terlebih investor pemula untuk mempelajari jenis-jenis investasi yang akan dijalankan. Pelajari syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan juga risikonya.
6. Pelajari Profil Risiko
Jika ingin berinvestasi, pastikan uangnya dari “dana dingin” alias bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari yang sifatnya darurat.
3. Diversifikasi
Supaya investasi bisa mendatangkan cuan maksimal dan risiko minimal, maka harus melakukan diversifikasi. Artinya, jangan habiskan dana hanya untuk satu instrumen investasi. Sebar dananya di instrumen-instrumen yang berbeda, misalnya obligasi 70%, deposito 10%, saham 20%. Langkah itu untuk meminimalisasi kerugian apabila ada instrumen investasi yang sedang turun.
4. Ketahui Tujuan Investasi
Berinvestasi tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi motif spesifik setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang ingin berinvestasi untuk tabungan jangka panjang, tetapi ada juga yang ingin berinvestasi untuk dijadikan media utama menambah kekayaan sebanyak-banyaknya. Berbeda tujuan, berbeda risiko, pasti berbeda juga jenis investasinya.
Jadi, sebelum berinvestasi pastikan tujuannya terlebih dahulu supaya tidak salah langkah saat mulai investasi.
5. Belajar, Belajar, Belajar
Cari komunitas atau mentor yang bisa membimbing berinvestasi secara baik dan benar. Karena tidak menanam uang secara pasif, sehingga insting bisnis dan market perlu sedikit diasah. Itulah kenapa sebaiknya punya mentor.
Penting bagi semua investor, terlebih investor pemula untuk mempelajari jenis-jenis investasi yang akan dijalankan. Pelajari syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan juga risikonya.
6. Pelajari Profil Risiko