Menjalankan Roda Bisnis Baja, GRP Tidak Melupakan Lingkungan
loading...
A
A
A
“Bukan hanya dampak pada sistem, tetapi juga dampak sosial kepada karyawan dan lingkungan masyarakat,” ucapnya.
Sebagai bagian implementasi konsep ESG, kerjasama tersebut juga sangat strategis. Pasalnya lanjut dia, perspektif industri saat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang keberlangsungan (sustainibilitas) profit. “Tak kalah penting, bahwa sebagai industri baja, GRP mampu memanfaatkan ruang hijaunya,” kata dia.
Dengan lebih concern pada ekonomi hijau, menurut Asep, GRP juga dinilai bisa meningkatkan daya saing. Sebab saat ini value corporate tidak semata-mata dilihat dari kualitas produk serta kepiawaian mengelola SDM dan raw materials. Lebih dari itu, juga dilihat dari kepedulian terhadap lingkungan.
“Perusahaan seperti ini akan menjaga keberlangsungan. Bukan hanya di Indonesia, ini sudah jadi konsesus dunia. Yakni, perusahaan yang concern terhadap lingkungan akan mendapat nilai lebih tinggi, terutama dari sisi trust kemitraan dalam menjalin usaha,” pungkas Asep.
Sebagai bagian implementasi konsep ESG, kerjasama tersebut juga sangat strategis. Pasalnya lanjut dia, perspektif industri saat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang keberlangsungan (sustainibilitas) profit. “Tak kalah penting, bahwa sebagai industri baja, GRP mampu memanfaatkan ruang hijaunya,” kata dia.
Dengan lebih concern pada ekonomi hijau, menurut Asep, GRP juga dinilai bisa meningkatkan daya saing. Sebab saat ini value corporate tidak semata-mata dilihat dari kualitas produk serta kepiawaian mengelola SDM dan raw materials. Lebih dari itu, juga dilihat dari kepedulian terhadap lingkungan.
“Perusahaan seperti ini akan menjaga keberlangsungan. Bukan hanya di Indonesia, ini sudah jadi konsesus dunia. Yakni, perusahaan yang concern terhadap lingkungan akan mendapat nilai lebih tinggi, terutama dari sisi trust kemitraan dalam menjalin usaha,” pungkas Asep.
(akr)