DPR Usulkan Pentingnya Peta Jalan untuk Kesejahteraan Petani Tembakau

Minggu, 12 September 2021 - 21:18 WIB
loading...
DPR Usulkan Pentingnya...
Istighotsah Koalisi Tembakau di Pondok Pesantren Al-Amanan Bagik Nyaka Santri, Lombok Timur, Minggu (12/9/2021).
A A A
JAKARTA - Usaha tani tembakau mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak. Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya, usaha tani tembakau menjadi primadona masyarakat. Serapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 671 HOK (Hari Kerja Orang) per musim tanam, dibandingkan dengan usaha tani padi hanya 130 HOK.

Dalam keterangan tertulisnya, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Nur Nadhifah mengatakan, dari banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan pada usaha tembakau, tidak kurang dari 50% di antaranya adalah buruh tani perempuan.

(Baca juga:Memahami Protes Petani Tembakau)

Di sisi lain, industri hasil tembakau (IHT) merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian. Selain menyumbang pendapatan negara, sektor ini juga memperkuat penyerapan tenaga kerja, terutama perempuan.

Mayoritas pekerja di sektor IHT didominasi perempuan. Berdasarkan data BPS (2017), tercatat bahwa 86% dari seluruh pekerja di sektor pengolahan tembakau berasal dari kaum perempuan.

(Baca juga:Revisi PP Tembakau Harus Mempertimbangkan Kesejahteraan Petani)

Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM) memaparkan bahwa kebanyakan pekerja di industri rokok kretek tangan adalah perempuan. Mereka menjadikan IHT sebagai sumber penghasilan utama bagi keluarga.

Nur Nadhifah mengatakan, pemerintah perlu membuat peta jalan kesejahteraan petani tembakau yang selama ini menjadi mata rantai penting terhadap pendapatan negara. “Kita membutuhkan kebijakan integratif, lintas kementerian yang melindungi sektor IHT karena menyerap banyak tenaga kerja, pendapatan negara dan sektor paling resilient terhadap Covid- 19,” katanya saat menjadi narasumber pada acara Istighotsah Koalisi Tembakau di Pondok Pesantren Al-Amanan Bagik Nyaka Santri, Lombok Timur, Minggu (12/9/2021).

(Baca juga:Penolakan Kenaikan Cukai Tembakau Semakin Meluas)

Menurutnya, saat ini, kondisi perekonomian masih belum stabil sehingga daya beli masyarakat akan menurun. Jika cukai dinaikkan, imbasnya bakal terjadi efisiensi pengeluaran dengan memangkas sejumlah komponen, baik dari komponen produksi maupun tenaga kerja atau PHK. “Kita akan mendorong aturan sektor IHT tidak berubah setiap tahunnya agar kesejahteraan pekerja atau petani tembakau bisa terwujud,” katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perlunya Deregulasi...
Perlunya Deregulasi Aturan IHT demi Wujudkan Indonesia Incorporated
Dukung Asta Cita, Legislator...
Dukung Asta Cita, Legislator Arif Rahman Dorong Petani Gunakan Pupuk Berimbang
CHED ITB-AD: Disorientasi...
CHED ITB-AD: Disorientasi Jokowi dalam Pengendalian Produk Hasil Tembakau
Pemerintah Diminta Moderat...
Pemerintah Diminta Moderat Rumuskan Cukai Rokok Tahun Depan
Buntut Kenaikan Cukai,...
Buntut Kenaikan Cukai, DPR Khawatir Rokok Ilegal Makin Menjamur
Komisi IV DPR Bertemu...
Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia, Bahas Program Pangan hingga Lingkungan Hidup
Harga Rokok Resmi Naik...
Harga Rokok Resmi Naik Mulai Hari Ini, Berikut Daftar Harga Terbaru
RPP Kesehatan Dinilai...
RPP Kesehatan Dinilai Bakal Gerus Triliunan Penerimaan Negara
Usai Peternak Unggas...
Usai Peternak Unggas Menjerit, Bapanas Tugaskan Bulog Impor 250.000 Ton Jagung
Rekomendasi
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Perisai Rudal Canggih AS, Namanya Golden Dome
Tarutung Diguncang Gempa...
Tarutung Diguncang Gempa Magnitudo 4,0, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Revisi UU Pemilu Ditargetkan...
Revisi UU Pemilu Ditargetkan Rampung Juli 2026, Baleg DPR Harap Dibahas Sejak Dini
Berita Terkini
Demi Tekan Tarif, Indonesia...
Demi Tekan Tarif, Indonesia Rela Tambah Impor Energi Rp168 Triliun dari AS
52 menit yang lalu
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
1 jam yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
2 jam yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
3 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
5 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
5 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved