7 Negara Siap Investasi Baterai Listrik di Indonesia, China Sudah Teken

Jum'at, 17 September 2021 - 19:54 WIB
loading...
7 Negara Siap Investasi...
Presiden Jokowi meninjau sebuah kendaraan listrik dan alat pengisi daya baterainya saat groundbreaking pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, ada sekitar 6-7 negara yang siap berinvestasi di sektor baterai listrik di Indonesia. Bahlil mengaku hingga saat ini proses negosiasi masih berlangsung.

"Sejumlah investor yang siap berinvestasi itu berasal dari Eropa, China, dan satu negara di Asia Tenggara. Namun, hanya China yang sudah teken. Ini yang baru kita terima ada sekitar enam sampai tujuh negara yang akan investasi baterai ke Indonesia," ujarnya melalui keterangan virtual, Jumat (17/9/2021).



Adapun perusahaan asal China yang dimaksud Bahlil adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL). "PCATL sedang proses, kalau bisa tahun ini juga groundbreaking-nya bisa segera direaliasikan. Kerja dulu baik-baik dan akan kami sampaikan lagi," ucapnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan pemerintah ingin mewujudkan investasi yang berkualitas, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu, investasi juga harus merata di Jawa dan luar Jawa.

"Harus ada perpaduan pengusaha besar, kecil, dan UMKM. Asing dan pengusaha nasional. Presiden menginstruksikan harus mengurus pengusaha semuanya," tuturnya.



Kementerian Investasi memastikan untuk produksi mobil listrik di Indonesia beroperasi paling Mei 2022. "Bulan Mei paling lambat, Insha Allah 2021 sudah produksi. Jadi mobilnya sudah paten nanti kita akan produksi, bukan baru mau atau akan tapi kita sudah mulai," tandasnya.

Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/9/2021). Adapun nilai investasinya mencapai USD1,1 miliar atau sekitar Rp15,6 triliun.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)