Tampil Kece, Erick dan Sandiaga Uno Hadiri Acara Apresiasi Kreasi Indonesia di Banyuwangi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu di Banyuwangi. Mereka berjumpa di sela-sela acara Apresiasi Kreasi Indonesia, yang memamerkan beragam produk kreatif Banyuwangi.
"Hai, sehat-sehat," ujar Erick kepada Sandi ketika berjumpa, Sabtu (18/9/2021) malam.
Keduanya lalu berbincang akrab didampingi Buati Banyuwangi Ipuk Fiestandani. Dua menteri itu dalam rangkaian kunjungan kerja masing-masing. Mereka bertemu di sela-sela agenda kerja. Erick berkunjung ke Pabrik Gula Glenmore milik PT Perkebunan Nusantara XII meninjau vaksinasi, dan menghadiri program "Jagoan Banyuwangi" yang diikuti ribuan anak muda calon pengusaha, serta akan didukung BUMN.
Erick memaparkan beragam upaya transformasi yang dilakukan BUMN, termasuk dengan melibatkan anak-anak muda. Kini semakin banyak direksi BUMN yang datang dari kalangan anak muda. Digitalisasi, papar Erick, juga terus dilakukan di tubuh BUMN. Dia pun mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi dalam mendorong kewirausahaan kaum muda dengan sentuhan digital melalui program "Jagoan Banyuwangi", yang terdiri atas "Jagoan Tani" dan "Jagoan Bisnis".
"Apa yang dilakukan Banyuwangi sudah tepat. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi second wave industri digital. Karena dalam beberapa tahun ke depan, kita akan dihadapkan pada lompatan-lompatan besar dan perubahan signifikan digitalisasi," kata Erick.
Erick juga mengecek pelayanan di Pelabuhan Ketapang bersama BUMN PT ASDP. Sementara Sandi mengunjungi sejumlah destinasi wisata, di antaranya Sendang Seruni dan Taman Gandrung Terakota yang terletak di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Desa Tamansari adalah finalis 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia, yang diikuti lebih dari 1.800 desa wisata se-Indonesia. Sandi optimistis dengan inovasi dari para pelaku wisata Banyuwangi, sektor tersebut bisa kembali bangkit. Apalagi Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang tak diragukan lagi.
"Penanganan COVID-19 di Banyuwangi saya pantau juga baik. Kini tinggal kebangkitan ekonomi, syaratnya ya disiplin protokol kesehatan. Saya yakin pariwisata Banyuwangi bisa bangkit," ujar Sandi.
Sandi juga menghadiri talkshow serta Apresiasi Kreasi Indonesia di Pendopo Sabha Swagata Blambangan dan salah satu hotel di Banyuwangi. Kedua menteri itu juga mendapatkan bingkisan berupa lukisan karya Almarhum Mozes Misdy, dari para seniman tangguh Langgar Art. Erick mendapatkan lukisan berjudul Sunset, sementara Sandi mendapatkan lukisan berjudul Kampung Nelayan. Penyerahan dilakukan di tempat yang berbeda.
Sandi mengapresiasi pemberian lukisan itu. Namun dirinya memiliki rencana untuk menggelar pameran lukisan di beberapa tempat. Hal ini untuk membantu seniman terus berkarya, meski di tengah pandemi. "Pasti kita akan bikin pameran besar untuk seniman. Dalam waktu dekat," ujarnya.
Pembina Langgar Art Imam Maskun mengatakan, lukisan karya almarhum Mozes Misdy sengaja diberikan untuk menunjukkan bahwa kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa adalah gudang para seniman.
"Kami kumpulkan seniman di tengah pandemi. Bertahan dan terus berkarya tanpa kenal lelah. Kegiatan pameran pun terus kita lakukan sampai saat ini," pungkasnya.
"Hai, sehat-sehat," ujar Erick kepada Sandi ketika berjumpa, Sabtu (18/9/2021) malam.
Keduanya lalu berbincang akrab didampingi Buati Banyuwangi Ipuk Fiestandani. Dua menteri itu dalam rangkaian kunjungan kerja masing-masing. Mereka bertemu di sela-sela agenda kerja. Erick berkunjung ke Pabrik Gula Glenmore milik PT Perkebunan Nusantara XII meninjau vaksinasi, dan menghadiri program "Jagoan Banyuwangi" yang diikuti ribuan anak muda calon pengusaha, serta akan didukung BUMN.
Erick memaparkan beragam upaya transformasi yang dilakukan BUMN, termasuk dengan melibatkan anak-anak muda. Kini semakin banyak direksi BUMN yang datang dari kalangan anak muda. Digitalisasi, papar Erick, juga terus dilakukan di tubuh BUMN. Dia pun mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi dalam mendorong kewirausahaan kaum muda dengan sentuhan digital melalui program "Jagoan Banyuwangi", yang terdiri atas "Jagoan Tani" dan "Jagoan Bisnis".
"Apa yang dilakukan Banyuwangi sudah tepat. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi second wave industri digital. Karena dalam beberapa tahun ke depan, kita akan dihadapkan pada lompatan-lompatan besar dan perubahan signifikan digitalisasi," kata Erick.
Erick juga mengecek pelayanan di Pelabuhan Ketapang bersama BUMN PT ASDP. Sementara Sandi mengunjungi sejumlah destinasi wisata, di antaranya Sendang Seruni dan Taman Gandrung Terakota yang terletak di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Desa Tamansari adalah finalis 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia, yang diikuti lebih dari 1.800 desa wisata se-Indonesia. Sandi optimistis dengan inovasi dari para pelaku wisata Banyuwangi, sektor tersebut bisa kembali bangkit. Apalagi Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang tak diragukan lagi.
"Penanganan COVID-19 di Banyuwangi saya pantau juga baik. Kini tinggal kebangkitan ekonomi, syaratnya ya disiplin protokol kesehatan. Saya yakin pariwisata Banyuwangi bisa bangkit," ujar Sandi.
Sandi juga menghadiri talkshow serta Apresiasi Kreasi Indonesia di Pendopo Sabha Swagata Blambangan dan salah satu hotel di Banyuwangi. Kedua menteri itu juga mendapatkan bingkisan berupa lukisan karya Almarhum Mozes Misdy, dari para seniman tangguh Langgar Art. Erick mendapatkan lukisan berjudul Sunset, sementara Sandi mendapatkan lukisan berjudul Kampung Nelayan. Penyerahan dilakukan di tempat yang berbeda.
Sandi mengapresiasi pemberian lukisan itu. Namun dirinya memiliki rencana untuk menggelar pameran lukisan di beberapa tempat. Hal ini untuk membantu seniman terus berkarya, meski di tengah pandemi. "Pasti kita akan bikin pameran besar untuk seniman. Dalam waktu dekat," ujarnya.
Pembina Langgar Art Imam Maskun mengatakan, lukisan karya almarhum Mozes Misdy sengaja diberikan untuk menunjukkan bahwa kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa adalah gudang para seniman.
"Kami kumpulkan seniman di tengah pandemi. Bertahan dan terus berkarya tanpa kenal lelah. Kegiatan pameran pun terus kita lakukan sampai saat ini," pungkasnya.
(fai)