Jokowi Resmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel: Sedot Investasi Rp7,5 Triliun
loading...
A
A
A
BANTEN - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) akhirnya meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 milik (HSM 2) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk , Selasa (21/9/2021). Sebagai informasi pembangunan pabrik baja tersebut sudah dimulai sejak 2016 lalu.
Dalam proses peresmian, Kepala Negara mengunjungi langsung lokasi pabrik baja yang berada di kawasan Banten. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dari siaran virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kepala Negara dan rombongan melakukan pantauan langsung proses produksi hot rolled coil (HRC). Adapun Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim ikut menjelaskan, cara kerja mekanik baja tersebut.
Dia menyebut, HRC dapat digunakan untuk kebutuhan otomotif. Bahkan, pabrik tersebut merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan ketebalan HRC dengan rentang 1,4 mm hingga 16 mm serta lebar mulai dari 600 mm hingga 1.650 mm.
"Jadi nanti produk HRC ini akan digunakan untuk bisa otomotif ujungnya, karena ini merupakan kontrol power namanya. Ini proses pertamanya, jadi dibersihkan dulu mill scale, terus kemudian masuk ke dalam, ini ditipiskan, setelah ditipiskan masuk ke proses selanjutnya, di sini belum ada perubahan mekanik dari struktur bajanya, baru di sebelah sana baru di proses lagi," ujar Silmy kepada Jokowi dan rombongan.
Hot Strip Mill 2 memiliki berkapasitas 1,5 juta ton per tahun. Saat dibangun sejak 2016 lalu, pemerintah tercatat menggelontorkan dana investasi sebesar USD521 juta atau setara Rp 7,5 triliun untuk membangun.
Pabrik tersebut juga mampu menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu. Dimana, produk itu melengkapi produk yang dihasilkan pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi dari tahun 1983.
Dalam proses peresmian, Kepala Negara mengunjungi langsung lokasi pabrik baja yang berada di kawasan Banten. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dari siaran virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kepala Negara dan rombongan melakukan pantauan langsung proses produksi hot rolled coil (HRC). Adapun Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim ikut menjelaskan, cara kerja mekanik baja tersebut.
Dia menyebut, HRC dapat digunakan untuk kebutuhan otomotif. Bahkan, pabrik tersebut merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan ketebalan HRC dengan rentang 1,4 mm hingga 16 mm serta lebar mulai dari 600 mm hingga 1.650 mm.
"Jadi nanti produk HRC ini akan digunakan untuk bisa otomotif ujungnya, karena ini merupakan kontrol power namanya. Ini proses pertamanya, jadi dibersihkan dulu mill scale, terus kemudian masuk ke dalam, ini ditipiskan, setelah ditipiskan masuk ke proses selanjutnya, di sini belum ada perubahan mekanik dari struktur bajanya, baru di sebelah sana baru di proses lagi," ujar Silmy kepada Jokowi dan rombongan.
Hot Strip Mill 2 memiliki berkapasitas 1,5 juta ton per tahun. Saat dibangun sejak 2016 lalu, pemerintah tercatat menggelontorkan dana investasi sebesar USD521 juta atau setara Rp 7,5 triliun untuk membangun.
Pabrik tersebut juga mampu menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu. Dimana, produk itu melengkapi produk yang dihasilkan pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi dari tahun 1983.
(akr)