Menparekraf Sandiaga Akui Kunjungan Wisman Tahun Ini Belum Membaik

Senin, 27 September 2021 - 15:19 WIB
loading...
Menparekraf Sandiaga Akui Kunjungan Wisman Tahun Ini Belum Membaik
Kunjungan wisman turun drastis akibat pandemi Covid-19. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pariwisata di Indonesia terkontraksi sangat hebat akibat pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) praktis anjlok seiring kebijakan pembatasan dan penguncian (lockdown).

"Pada 2020 kunjungan wisman turun 75%, tahun 2021 sampai Juni turun lagi 80%, dan ini mengakibatkan hampir 2 juta pekerja yang terancam kehilangan mata pencahariannya di tengah pandemi dan tantangan ekonomi," ujarnya pada Rakornas Parekraf 2021 secara virtual, Senin (27/9/2021).

Sandiaga menuturkan sebanyak 16,11 juta wisman datang ke Indonesia pada tahun 2019, sementara tahun 2020 hanya berkisar 4,05 juta. Sedangkan jumlah wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2020 diestimasi sebanyak 198 juta perjalanan, turun 29,7% dibandingkan angka wisnus 2019 yaitu 282,9 juta perjalanan.



Menurut Sandiaga, aktivitas wisnus pada 2021 sampai bulan Juni membaik namun kembali tertahan oleh kebijakan pembatasan mobilitas akibat melonjaknya kasus Covid 19.

Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan, kunjungan wisman pada tahun ini juga masih sangat rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif kunjungan turis asing bahkan belum menyentuh angka 1 juta.

"Terhitung sejak Januari-Juli hanya 937,75 ribu (kunjungan wisman) dan belum menunjukkan perbaikan, sebanyak 75,3% untuk penurunannya," ungkapnya.

Dengan menurunnya kunjungan wisman, maka sudah tentu devisa pariwisata juga merosot. "Tentunya devisa turun yang tadinya posisi 2 setelah migas menjadi hanya USD3,54 miliar pada tahun 2020 atau turun 80% dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar USD16,9 miliar," tambahnya.



Sementara itu, untuk jumlah tenaga kerja pariwisata selama tahun 2020, turun sebesar 6,67% jika dibanding dengan tahun 2019 yaitu sebesar 14,96 juta jiwa.

"Meski demikian, situasi Covid-19 di Indonesia terus membaik, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi dan aplikasi PeduliLindungi perlu diterapkan untuk pembukaan usaha pariwisata secara masif," tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2082 seconds (0.1#10.140)