Bioskop Dibuka, Harapan Pulihnya Industri Perfilman Nasional

Kamis, 07 Oktober 2021 - 18:48 WIB
loading...
Bioskop Dibuka, Harapan Pulihnya Industri Perfilman Nasional
Para pembicara (dari atas ke bawah) Direktur Industri Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf Mohammad Amin, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia Djonny Syafru
A A A
JAKARTA - Pemerintah membuka kembali kegiatan masyarakat di ruang publik, di antaranya bioskop. Langkah ini diharapkan mampu mendorong gairah bangkitnya sektor ekonomi kreatif perfilman tanah air.

Berbagai strategi dan stimulus mendorong perkembangan industri perfilman nasional, juga dilakukan. Hal ini disampaikan Direktur Industri Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Mohammad Amin dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (6/10).

Mohammad Amin menegaskan, pembukaan bioskop akan membantu pulihnya ekosistem ekonomi kreatif, karena film sangat berkontribusi positif terhadap perekonomian kreatif. Berbagai program digelontorkan pemerintah agar sektor industri kreatif kembali bergerak meski masih di masa pandemi.

(Baca juga:Tinjau Pembukaan Bioskop di PGC, Sandi dan Ariza Nonton Film James Bond 007)

Di antaranya Program Kreatif dari Rumah bagi pelaku seni. “Ini sekaligus mengirimkan pesan, bahwa digitalisasi itu perlu untuk membangun Ekraf di masa depan,” tambah Amin.

Kemudian, pihaknya juga menjalankan Program Webinar untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dalam hal digitalisasi, serta Program 1 Pintu sebagai sarana seleksi proposal kegiatan yang mendukung bangkitnya Ekraf.

Digitalisasi, menurutnya, menjadi salah satu solusi konkrit pulihnya industri hiburan secara umum. Selain penguatan creativepreneurship (kewirausahaan di bidang kreatif) dan peningkatan produk kreatif unggulan yang dapat diserap pasar, berkelanjutan, serta memiliki dampak ekonomi.

(Baca juga:Usai Pembukaan Bioskop, Konser Musik Akan Segera Menyusul)

Selain itu, Amin menekankan, langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan terutama kolaborasi perlu dilakukan oleh para pelaku Ekraf dalam membangkitkan kembali perekonomian. Ada tiga skema disiapkan pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi nasional di bidang perfilman, yaitu promosi, produksi, serta perlindungan dan pemanfaatan hak kekayaan intelektual film.

“Melalui skema promosi, kami membantu promosi 40 film nasional, yaitu film panjang dan layar lebar, dengan anggaran mencapai Rp1,5 miliar per film. Ini untuk membantu para production house agar berani menayangkan filmnya di bioskop, sehingga ekosistem perfilman nasional hidup kembali,” papar Amin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1637 seconds (0.1#10.140)