Kawasan Industri Hijau Terbesar Dibangun di Kaltara, Jokowi Sebut Peminatnya Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Green Industrial Park atau Kawasan Industri Hijau akan mulai dibangun pada bulan depan di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dengan luas mencapai 20.000 hektar, kawasan ini digadang-gadang menjadi yang terbesar di dunia.
“Kita nanti bulan depan kita juga mulai membangun Green Industrial Park. Dengan produk keluarannya adalah produk hijau, energinya adalah energi hijau. Semuanya EBT (energi baru terbarukan), hasil produknya dari kawasan industri itu adalah produk hijau,” paparnya saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhannas RI, di Istana Negara, Rabu (13/10/2021).
Menurut Jokowi, potensi ekonomi hijau di masa depan sangatlah besar. Pasalnya, dalam waktu 10 tahun mendatang akan banyak negara yang sudah tak mau lagi menggunakan energi fosil seperti batu bara.
“Karena semua nanti ke depan, 10 tahun lagi, yang namanya Uni Eropa, Amerika akan mulai membeli barang yang (kalau) itu dihasilkan industri yang menggunakan misalnya batubara, sudah enggak mau lagi. Semua mengarahnya ke sana sehingga kita harus mendahului. Ini nanti adalah yang pertama di dunia,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa luas Green Industrial Park mencapai 20.000 hektar. Meski belum mulai dibangun, Jokowi menyebut sudah banyak yang mengantri untuk memesan kawasan tersebut.
“Kita mau memiliki 20.000 hektare Green Industrial Park yang energinya ditarik dari Sungai Kayan. Dan yang memesan kawasan ini sudah banyak ngantri karena mereka tahu ini energinya yang dipakai adalah energi hijau,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menerka Perintah Prabowo Menghentikan Pembangunan Proyek Tol Baru hingga Infrastruktur Besar
“Kita nanti bulan depan kita juga mulai membangun Green Industrial Park. Dengan produk keluarannya adalah produk hijau, energinya adalah energi hijau. Semuanya EBT (energi baru terbarukan), hasil produknya dari kawasan industri itu adalah produk hijau,” paparnya saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhannas RI, di Istana Negara, Rabu (13/10/2021).
Menurut Jokowi, potensi ekonomi hijau di masa depan sangatlah besar. Pasalnya, dalam waktu 10 tahun mendatang akan banyak negara yang sudah tak mau lagi menggunakan energi fosil seperti batu bara.
“Karena semua nanti ke depan, 10 tahun lagi, yang namanya Uni Eropa, Amerika akan mulai membeli barang yang (kalau) itu dihasilkan industri yang menggunakan misalnya batubara, sudah enggak mau lagi. Semua mengarahnya ke sana sehingga kita harus mendahului. Ini nanti adalah yang pertama di dunia,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa luas Green Industrial Park mencapai 20.000 hektar. Meski belum mulai dibangun, Jokowi menyebut sudah banyak yang mengantri untuk memesan kawasan tersebut.
“Kita mau memiliki 20.000 hektare Green Industrial Park yang energinya ditarik dari Sungai Kayan. Dan yang memesan kawasan ini sudah banyak ngantri karena mereka tahu ini energinya yang dipakai adalah energi hijau,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menerka Perintah Prabowo Menghentikan Pembangunan Proyek Tol Baru hingga Infrastruktur Besar
(ind)