Luhut Ingin Pamer Ekowisata Mangrove saat KTT G20 di Bali

Kamis, 14 Oktober 2021 - 21:27 WIB
loading...
Luhut Ingin Pamer Ekowisata Mangrove saat KTT G20 di Bali
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong rehabilitasi mangrove. FOTO/Dok.Kemenkomarves
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta rehabilitasi hutan bakau dipercepat agar pemerintah bisa pamer ekowisata mangrove saat KTT G20 tahun depan di Bali. Pengelolaan mangrove perlu dilaksanakan secara terintegrasi dengan perencanaan yang baik.

"Sesuai arahan bapak presiden, mangrove menjadi program nasional yang sangat penting termasuk menghadapi G20. Jadi sesuai agenda presiden, kita programkan untuk G20 juga," kata dia seperti dikutip dari pernyataan resmi, Kamis (14/10/2021).

Menurutnya, percepatan rehabilitasi mangrove harus dilakukan agar target semula di 2024 tercapai. Pada tahun itu, pemerintah menargetkan 620 ribu hektare sudah ditanami mangrove. Sebab itu pemerintah meluncurkan one map atau peta mangrove nasional (PMN) untuk terus mejau merehabilitasi magrove.



Presiden Jokowi menunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai penanggung jawab penyusunan one map magrove melalui Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, one map magrove merupakan label dari one map policy di mana KLHK merupakan wali data one map dengan tematik mangrove.

"Peta ini di dalamnya ada rule based, aturan main, kebijakan-kebijakan dan kemudian didelineasi yaitu ditentukan lininya, sehingga semua kementerian akan terlibat menjaga dan mengelola mangrove dengan baik," kata dia.

Dia mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi PMN menjadi program nasional yang sangat penting termasuk menghadapi G-20. "Kalau kita lihat di lapangan sudah banyak pengalaman dari tahun 1990-an akhir dan tahun 2003, bagaimana mentransformasi dari tambak kemudian direhabilitasi menjadi ekosistem mangrove," jelasnya.



Country Dirctor World Bank Satu Kahkonen mengapresiasi terkait kinerja pemerintah Indonesia dalam pengelolaan ekosistem mangrove. One map merupakan satu agenda yang sangat penting dalam mengelola mangrove. "World Bank akan mendukung kerja-kerja yang sudah baik ini untuk percepatan dan mendukung terkait issue global seperti ini," kata dia.

Berdasarkan laporan, terdapat perubahan luasan yang cukup signifikan luas eksisting mangrove dari PMN 2013-2019 sebesar 3,311,245 hektare (ha) dan hasil pemutakhiran PMN di tahun 2021 menjadi 3.364.080 Ha. Adapun kenaikan tersebut menunjukkan indikasi positif dalam upaya konservasi ekosistem mangrove di Indonesia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)