Lippo Cikarang Tekor Rp268 Miliar, Ternyata Ini Pemicunya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten properti Lippo Cikarang membukukan penurunan kinerja hingga bulan September 2021, di mana laba bersih anak usaha Lippo Karawaci ini terkoreksi 43,78 persen secara tahunan.
Dikutip dari IDX 1st Session Closing, emiten dengan kode saham LPCK ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp344,26 miliar di kuartal III 2021 dari sebelumnya Rp612,42 miliar atau anjlok sekitar Rp268,16 miliar.
Penurunan laba tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 senilai Rp1,15 triliun atau turun 25,8 persen dibandingkan kuartal III 2020 sebesar Rp1,55 triliun.
Sementara itu, dari segi segmen penjualan rumah hunian dan apartemen memberikan kontribusi sebesar Rp819,63 miliar, pendapatan pengelolaan kota sebesar Rp243,47 miliar, pendapatan tanah industri sebesar Rp71,46 miliar, penjualan lahan komersial dan rumah toko sebesar Rp4,79 miliar, serta pendapatan sewa sebesar Rp42,12 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan Perseroan juga menyusut 28,54 persen menjadi Rp681,39 miliar, di mana laba kotor perusahaan ikut merosot 20,78 persen sebesar Rp477,8 miliar.
Dikutip dari IDX 1st Session Closing, emiten dengan kode saham LPCK ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp344,26 miliar di kuartal III 2021 dari sebelumnya Rp612,42 miliar atau anjlok sekitar Rp268,16 miliar.
Penurunan laba tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 senilai Rp1,15 triliun atau turun 25,8 persen dibandingkan kuartal III 2020 sebesar Rp1,55 triliun.
Sementara itu, dari segi segmen penjualan rumah hunian dan apartemen memberikan kontribusi sebesar Rp819,63 miliar, pendapatan pengelolaan kota sebesar Rp243,47 miliar, pendapatan tanah industri sebesar Rp71,46 miliar, penjualan lahan komersial dan rumah toko sebesar Rp4,79 miliar, serta pendapatan sewa sebesar Rp42,12 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan Perseroan juga menyusut 28,54 persen menjadi Rp681,39 miliar, di mana laba kotor perusahaan ikut merosot 20,78 persen sebesar Rp477,8 miliar.
(nng)