Tetap Produktif Saat Pandemi, VP Ericsson: Fleksibilitas jadi Mantra

Minggu, 14 November 2021 - 15:27 WIB
loading...
Tetap Produktif Saat...
Priyanka Anand, VP dan Head HR Ericsson untuk wilayah Asia Tenggara, Oseania dan India. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, termasuk pola dan budaya kerja di perusahaan yang mengharuskan kerja jarak jauh. Kecakapan untuk bekerja secara hibrida (hybrid) pun menjadi penting bagi karyawan dan pemimpin perusahaan di era pandemi maupun pascapandemi.

Saat pandemi menyapa di awal 2020, mendadak rutinitas kantor harus dihentikan dan beralih ke kerja dari rumah alias work from home (WFH). Banyak perusahaan dan karyawan tergagap-gagap karena belum siap dengan pola kerja jarak jauh ini, baik dari segi sarana pendukung maupun kecakapan karyawan dalam mengakses teknologi digital.

Adapun bagi perusahaan yang telah lama menjalankan transformasi digital, peralihan pola kerja ini berjalan lebih smooth. Hal ini terutama terjadi di perusahaan berbasis telekomunikasi dan teknologi seperti halnya Ericsson, perusahaan telekomunikasi dan jaringan multinasional yang berdiri sejak 1876. Perusahaan bermarkas di Swedia itu juga telah hadir di Indonesia sejak lebih dari seabad silam.



Priyanka Anand, Vice President (VP) dan Head Human Resources (HR) Ericsson untuk wilayah Asia Tenggara, Oseania dan India mengatakan, Ericsson beruntung karena sejak lama sangat fokus pada transformasi digital dan terus berinvestasi untuk akselerasi dan literasi digital. Hal ini menjadi bekal berharga ketika pandemi datang dan mengharuskan beralih ke pola kerja jarak jauh.

"Keselamatan karyawan adalah yang utama, maka dalam tempo singkat kami beralih ke sistem kerja jarak jauh. Kami memanfaatkan basis digital atau ekosistem kami untuk memungkinkan karyawan bekerja dari jarak jauh dengan banyak cara," kata Priyanka kepada SINDOnews dalam wawancara virtual, dikutip Minggu (14/11/2021).

Dia mengungkapkan, kecepatan para karyawan dalam beradaptasi dengan realitas baru seperti pandemi Covid-19 ini tak terlepas dari upaya jangka panjang dalam menyiapkan karyawan agar lebih cakap, gesit dan siap menghadapi tantangan baru. Profesionalisme, saling menghargai, ketekunan dan integritas yang telah dianut selama bertahun-tahun tetap dijadikan panduan.



"Pandemi ini bisa dilihat sebagai krisis atau peluang, tergantung sudut pandang kita. Kami melihat situasi ini sebagai cara untuk mempercepat kompetensi, di mana karyawan juga dapat meningkatkan kemampuannya baik dalam hal keterampilan teknis maupun soft skill agar tetap relevan di masa depan. Kami juga menciptakan cara kerja yang lebih fleksibel dan membangun hubungan interpersonal yang lebih intens dengan karyawan, sehingga mereka merasa termotivasi dan diperhatikan selama fase ini," papar wanita yang berpengalaman di bidang HR selama 19 tahun.

Menurut Priyanka, fleksibilitas penting bagi sebuah organisasi untuk berhasil dan mempertahankan talenta-talenta terbaiknya. Lebih jauh, pihaknya mendefinisikan fleksibilitas ini dalam konteks 1-on-1, di mana setiap individu dapat memilih cara yang mereka inginkan dalam bekerja, kapan mereka ingin bekerja, dan dari mana mereka ingin bekerja.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2069 seconds (0.1#10.140)