PLN Butuh 119,19 Juta Ton Batu Bara untuk PLTU di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebutuhan batu bara PT PLN (Persero) untuk tahun 2022 diproyeksikan sebesar 119,19 juta ton. Kebutuhan tersebut untuk memenuhi konsumsi PLTU PLN sebesar 68,42 juta ton dan PLTU IPP sebesar 50,76 juta ton.
"Kami memproyeksikan kebutuhan pasokan batu bara untuk ketenagalistrikan tahun 2022 akan mencapai 119,19 juta ton," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (15/11/2021).
Sementara, total realisasi pemenuhan kebutuhan batu bara untuk ketenagalistrikan sampai dengan Oktober 2021 mencapai 93,2 juta ton. Itu terdiri dari kebutuhan PLTU PLN Group sebesar 55,5 juta ton dan PLTU IPP sebesar 37,6 juta ton.
Hingga akhir tahun, kebutuhan batu bara untuk PLTU PLN diprediksi sebesar 70,3 juta ton.
Zulkifli menuturkan, ke depan PLN akan mengutamakan kontrak jangka panjang untuk pemenuhan kebutuhan batu bara pembangkit listrik.
Dia mengatakan, PLN akan melakukan kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki izin terkait dengan penambahan batu bara, bukan ke trader.
"Kami juga akan terus memperhatikan dan menyempurnakan rantai pasok dalam hal ini bagaimana fasilitas dari PLTU kami bisa menerima loading dan unloading daripada batu bara dengan baik," jelasnya.
PLN menurutnya juga akan terus memperhatikan ramalan cuaca yang berpengaruh terhadap kualitas batu bara. "Kami menerima ramalan cuaca bahwa di November, Desember mungkin sampai Januari 2022 cuaca akan ekstrem sehingga kendala dalam pengangkutan dalam batu bara kemungkinan akan meningkat pada 2-3 bulan yang akan datang," tuturnya.
"Kami memproyeksikan kebutuhan pasokan batu bara untuk ketenagalistrikan tahun 2022 akan mencapai 119,19 juta ton," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (15/11/2021).
Sementara, total realisasi pemenuhan kebutuhan batu bara untuk ketenagalistrikan sampai dengan Oktober 2021 mencapai 93,2 juta ton. Itu terdiri dari kebutuhan PLTU PLN Group sebesar 55,5 juta ton dan PLTU IPP sebesar 37,6 juta ton.
Hingga akhir tahun, kebutuhan batu bara untuk PLTU PLN diprediksi sebesar 70,3 juta ton.
Zulkifli menuturkan, ke depan PLN akan mengutamakan kontrak jangka panjang untuk pemenuhan kebutuhan batu bara pembangkit listrik.
Dia mengatakan, PLN akan melakukan kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki izin terkait dengan penambahan batu bara, bukan ke trader.
"Kami juga akan terus memperhatikan dan menyempurnakan rantai pasok dalam hal ini bagaimana fasilitas dari PLTU kami bisa menerima loading dan unloading daripada batu bara dengan baik," jelasnya.
PLN menurutnya juga akan terus memperhatikan ramalan cuaca yang berpengaruh terhadap kualitas batu bara. "Kami menerima ramalan cuaca bahwa di November, Desember mungkin sampai Januari 2022 cuaca akan ekstrem sehingga kendala dalam pengangkutan dalam batu bara kemungkinan akan meningkat pada 2-3 bulan yang akan datang," tuturnya.
(fjo)