Harga Sewa Pesawat Garuda Ugal-ugalan, Erick Thohir: Harus Bisa Nego

Jum'at, 19 November 2021 - 21:09 WIB
loading...
Harga Sewa Pesawat Garuda Ugal-ugalan, Erick Thohir: Harus Bisa Nego
Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti kemampuan direksi Garuda Indonesia dalam melakukan negosiasi terhadap lessor, usai mendapatkan harga sewa pesawat tertinggi di dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti kemampuan direksi Garuda Indonesia dalam melakukan negosiasi terhadap lessor. Seperti diketahui bunga sewa pesawat Garuda Indonesia mencapai 26% atau paling tinggi di dunia.

Harga sewa pesawat yang dipatok lessor kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Citilink Indonesia dinilai bentuk diskriminasi dalam bisnis. Erick Thohir mengutarakan, dalam proses pengadaan pesawat para lessor menyadari harga yang mereka patok tercatat mahal.



Meski begitu, Erick Thohir mengakui upaya negosiasi yang dilakukan manajemen kedua maskapai penerbangan pelat merah masih lemah.

"Mungkin lessor-lessor ini menyadari ketika mereka melakukan tadi, diskriminasi harga sewa Indonesia dengan negara lain. Tentu apa yang harus kita koreksi? Tentu Direksi-Direksi Garuda juga melek negosiasi, sama juga dengan gonjang-ganjing perubahan ekonomi dunia, kita Menteri-Menteri harus berani yang terdepan melakukan negosiasi untuk bangsa kita," ungkap Menteri Erick Thohir saat ditemui di kawasan Hotel Indonesia, Jumat (19/11/2021).

Diterangkan juga mengikuti langkah Garuda Indonesia, Citilink Indonesia telah melakukan pengembalian 3 armada pesawatnya kepada lessor. Saat ini Citilink hanya mengoperasikan 44 pesawat dari 61 armada yang dimiliki perseroan.

Bahkan Erick Thohir mencatat, kemungkinan pengurangan pesawat akan terus dilakukan pemegang saham, bila harga dan bunga sewa pesawat masih tinggi.

"Saya sudah cek Citilink, punya 61 pesawat, 3 diambil oleh lessor. Saya sudah bicara dengan Dirut, ya kalau harganya kemahalan di ambil saja. Tetapi Citilink dari 61 pesawat, 3 diambil lessor, masih ada 14 yang maintenance, 44 masih terbang," ungkapnya.



Sementara itu armada pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia terus mengalami penyusutan. Saat ini, jumlah pesawat yang digunakan emiten penerbangan pelat merah itu mencapai 125 pesawat.

Adapun rincian 125 armada tersebut terdiri dari 6 pesawat milik Garuda Indonesia dan 119 merupakan pesawat sewa. Jumlah itu berkurang dari total pesawat yang dioperasikan sebelumnya.

Dimana pada Juni 2021 total armada perusahaan tercatat sebanyak 142, terdiri atas 136 pesawat sewa dan 6 pesawat milik Garuda. Dengan begitu, jumlah pesawat sewa mengalami pengurangan hingga 11 armada.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2249 seconds (0.1#10.140)