Tarif Transportasi Mendesak Ditata Ulang

Selasa, 09 Juni 2020 - 06:31 WIB
loading...
A A A
Ketua Indonesian National Air Carrier (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan, organisasinya masih menunggu aturan terbang memasuki kondisi new normal. “Kami berharap pemerintah bisa menemukan solusi dan semoga akan menemukan bentuknya pada saatnya jika kondisi semakin membaik,” katanya.

Di sektor transportasi lain seperti angkutan bus, aturan new normal masih digodok regulator. Namun untuk angkutan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) nonekonomi akan diserahkan ke mekanisme pasar. Para pengelola bus AKAP menyatakan siap beroperasi memasuki kondisi masa new normal. Untuk tarif nonekonomi akan naik di kisaran 50% hingga 100%.

Direktur Perusahaan Otobus (PO) SAN, Kurnia Lesani Adnan, mengatakan, untuk jarak menengah, yang tarifnya rata-rata naik hingga 100%. Untuk jarak jauh, naiknya 50% hingga 75%. PO SAN terakhir beroperasi pada 23 April lalu. Bus AKAP rata-rata beroperasi awal pekan ini. "Kami harapkan tidak ada perubahan lagi. Kalau semakin lama cost-nya makin besar di kalangan pengusaha bus," ungkapnya.

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, mengatakan, skenario kenaikan tarif dimungkinkan mengingat akan adanya biaya tambahan pada setiap pengoperasian bus AKAP. Hal tersebut belum ditambah dengan prediksi menurunnya jumlah penumpang. Dia mendorong pemerintah segera mematangkan penerapan aturan berkaitan dengan protokol kesehatan memasuki kondisi new normal di sektor transportasi.

Pada kondisi sekarang, ketika orang bepergian yang mewajibkan dilengkapi ada surat keterangan bebas Covid-19, tentu menimbulkan biaya tambahan bagi penumpang. “Tinggal apakah ditanggung pemerintah atau tidak ini yang terus digodok. Kita tunggu, semoga aturannya bisa segera diterapkan pada saat new normal nanti," katanya. (Baca juga: Surabaya Tak Perpanjang PSBB, Siap New Normal)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kementeriannya berupaya agar pada masa new normal nanti tarif angkutan tidak serta-merta naik. Untuk mengantisipasinya, pemerintah tengah mengkaji beberapa skema, di antaranya pemberian subsidi. “Kenaikan tarif tidak bisa serta-merta dilakukan karena akan membebani masyarakat sehingga perlu ada solusi,” ucapnya.

Mulai kemarin Kereta Api Indonesia (KAI) juga melakukan uji coba pelayanan perjalanan kereta. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, untuk bisa menggunakan kereta api, calon penumpang tetap diharuskan bebas dari Covid-19. Hal itu harus dibuktikan dengan menunjukkan hasil tes PCR atau rapid test yang negatif dan masih berlaku.

Di masa pandemi ini sejumlah negara juga memberlakukan syarat ketat untuk sektor transportasi. Survei terbaru yang dilaksanakan Global Business Travel Association (GBTA) menemukan 54% dari 1.705 perusahaan transportasi, khususnya penerbangan, mempertimbangkan segera membuka semua pelayanan. Itu dikarenakan banyak penumpang yang hendak bepergian. Akhirnya, maskapai pun mempersiapkan diri untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para penumpang saat di pesawat.

GBTA menyatakan, perusahaan maskapai melakukan sejumlah prosedur seperti pembersihan dan sanitasi, mewajibkan penumpang dan staf memakai masker, menyediakan hand sanitizer dan tisu basah dan memberi jarak tempat duduk. “Kami optimistis bisnis penerbangan akan bangkit bertahap selama 2021,” kata Tim Clark, CEO Emirates. (Lihat Videonya: Penyelundupan Satwa Liar, 153 Ekor Reptil Berhasil Diamankan)

Uni Eropa (UE) juga mengadopsi serangkaian aturan ketat bagi perusahaan transportasi di masa pandemi. Dewan UE memberlakukan sertifikat khusus bagi perusahaan transportasi sebagai bukti kelayakan dalam mematuhi prosedur kesehatan penanganan Covid-19. Di Amerika Serikat (AS), Badan Keamanan Transportasi (TSA) membuat beberapa kebijakan dalam pemindaian keamanan di bandara. Para petugas juga diminta tidak menyentuh bagasi penumpang. Namun, TSA tidak mewajibkan pemeriksaan temperatur badan calon penumpang pesawat. (Ichsan Amin/ Arif Budianto/Andika H Mustaqim)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)