Terungkap, Ada 13,6 Juta Orang di Jawa-Bali Belum Vaksin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Percepatan vaksinasi terus digenjot oleh pemerintah, mengingat masih ada 13,6 juta masyarakat di Pulau Jawa-Bali yang belum melakukan vaksin. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan angka tersebut bukanlah jumlah yang kecil dan rentan memicu penularan virus Covid-19 .
"Angka itu tidak kecil, hal ini mengharuskan pemerintah untuk mendorong percepatan vaksinasi terutama di kabupaten kota, terutama untuk yang dosis 1 nya masih di bawah 5%," ujar Menko Luhut dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Sambung Luhut menjelaskan, saat ini hanya ada 2 kabupaten di Jawa - Bali yang memiliki tingkat vaksinasi dosis pertama yang angkanya di bawah 5%. Namun Luhut tidak menjelaskan kabupaten mana yang dimaksud.
"Pemerintah masih belum puas, dan kita masih mendorong lagi agar jumlah vaksinasi pada anak juga terus meningkat," sambungnya
Luhut menuturkan dari pengalaman sebelumnya, masyarakat yang terkonfirmasi kasus Covid-19, mulai dari gelombang pertama hingga varian delta adalah mereka yang belum mendapatkan dosis vaksin. "Banyak masyarakat yang terkena varian delta karena belum di vaksin, selain itu kita juga harus berhati-hati meskipun anti bodi sudah sangat baik," tutur Luhut.
Menurutnya belum meratanya suntikan vaksin kepada masyarakat harus menjadi kewaspadaan bersama. Agar gelombang baru covid-19 yang terjadi tidak separah sebelumnya.
"Langkah pengetatan pintu masuk akan terus dipertahankan untuk mencegah varian Omicron yang akan menyebar luas di masyarakat," pungkasnya.
"Angka itu tidak kecil, hal ini mengharuskan pemerintah untuk mendorong percepatan vaksinasi terutama di kabupaten kota, terutama untuk yang dosis 1 nya masih di bawah 5%," ujar Menko Luhut dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Sambung Luhut menjelaskan, saat ini hanya ada 2 kabupaten di Jawa - Bali yang memiliki tingkat vaksinasi dosis pertama yang angkanya di bawah 5%. Namun Luhut tidak menjelaskan kabupaten mana yang dimaksud.
"Pemerintah masih belum puas, dan kita masih mendorong lagi agar jumlah vaksinasi pada anak juga terus meningkat," sambungnya
Luhut menuturkan dari pengalaman sebelumnya, masyarakat yang terkonfirmasi kasus Covid-19, mulai dari gelombang pertama hingga varian delta adalah mereka yang belum mendapatkan dosis vaksin. "Banyak masyarakat yang terkena varian delta karena belum di vaksin, selain itu kita juga harus berhati-hati meskipun anti bodi sudah sangat baik," tutur Luhut.
Menurutnya belum meratanya suntikan vaksin kepada masyarakat harus menjadi kewaspadaan bersama. Agar gelombang baru covid-19 yang terjadi tidak separah sebelumnya.
"Langkah pengetatan pintu masuk akan terus dipertahankan untuk mencegah varian Omicron yang akan menyebar luas di masyarakat," pungkasnya.
(akr)