6 Sektor Bisnis Paling Terpukul karena Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
PANDEMI virus corona ( Covid-19 ) melanda dunia. Hampir-hampir tidak ada negara yang bebas dari Covid-19.
Sejumlah negara pun mengambil berbagai keputusan untuk memerangi virus ini. Ada yang memberlakukan lockdown , ada yang membatasi dan memperketat aktivitas warganya. Alhasil kondisi ini berdampak pada roda ekonomi.
Perekonomian dunia terpukul. Dari sejumlah sektor, beberapa di antaranya yang paling merasakan dampak dari virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini. Berikut daftarnya:
1. Hotel dan Pariwisata
Hotel dan pariwisata tidak dapat dimungkiri menjadi sektor pertama yang merasakan keterpurukan kala Covid-19 menyerang. Sinergi antara hotel dan pariwisata membuat keduanya tidak dapat dipisahkan. Akibatnya keduanya harus menelan kerugian saat salah satunya merugi. (Baca juga: Wamenparekraf: Membangun Kepercayaan Kunci Percepatan Pemulihan Pariwisata )
2. Penerbangan
Adanya pembatasan wilayah hingga lockdown beberapa negara di dunia, membuat industri penerbangan sangat terpukul. Data dari McKinsey April 2020 menyatakan penurunan nilai pasar di industri commercial aerospace sebesar 46% dan menjadi yang tertinggi di antara industri lain. Mulai dari pembatalan penerbangan hingga proses refund menjadi pukulan krisis keuangan bagi setiap perusahaan penerbangan di dunia. (Baca juga: Pemulihan Industri Penerbangan dan Hotel Butuh Waktu Lama )
3. Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE)
Tiga tahun terakhir adalah era kejayaan leisure economy yang tumbuh begitu cepat. Namun, Covid-19 membuat pertumbuhan tersebut berantakan. Industri ini praktis mati suri 'dibunuh' Covid-19. Padahal tahun lalu masih banyak acara konferensi tingkat nasional, regional global masif berlangsung tiap minggu.
4. Bar dan Resto
Survei mengatakan bahwa 46-48% orang akan lebih sedikit melakukan eating out dan hangout in cafe karena adanya wabah. Dan dengan pemberlakuan PSBB yang kian ketat, resto diminta hanya melayani take away.
5. Bioskop dan Konser
Nonton di bioskop mungkin bukan pilihan tepat mencari hiburan di kala wabah corona saat ini. Data Maret 2020 menunjukkan, sekitar 50% orang akan lebih sedikit melakukan entertainment activities, salah satunya bioskop. Hal ini membuat pelaku bisnis sinema, salah satunya XXI melakukan inovasi dengan menciptakan layanan pesan-antar makanan di XXI Cafe mereka. (Baca juga: Raih 1,3 Miliar 'Hati', Suju Sukses Gelar Konser Virtual Meriah )
6. Olahraga
Dengan merebaknya covid 19, hampir semua event olahraga dunia maupun lokal dibatalkan. Mulai dari Olimpiade, liga sepak bola, Formula 1 hingga UFC ditiadakan ataupun ditunda tanpa batas waktu. Bencana Covid-19 betul-betul momentum kematian industri olahraga. (Baca juga: GP Jepang Batal Gelar Balapan MotoGP, CEO Dorna Sports Kecewa )
Sejumlah negara pun mengambil berbagai keputusan untuk memerangi virus ini. Ada yang memberlakukan lockdown , ada yang membatasi dan memperketat aktivitas warganya. Alhasil kondisi ini berdampak pada roda ekonomi.
Perekonomian dunia terpukul. Dari sejumlah sektor, beberapa di antaranya yang paling merasakan dampak dari virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini. Berikut daftarnya:
1. Hotel dan Pariwisata
Hotel dan pariwisata tidak dapat dimungkiri menjadi sektor pertama yang merasakan keterpurukan kala Covid-19 menyerang. Sinergi antara hotel dan pariwisata membuat keduanya tidak dapat dipisahkan. Akibatnya keduanya harus menelan kerugian saat salah satunya merugi. (Baca juga: Wamenparekraf: Membangun Kepercayaan Kunci Percepatan Pemulihan Pariwisata )
2. Penerbangan
Adanya pembatasan wilayah hingga lockdown beberapa negara di dunia, membuat industri penerbangan sangat terpukul. Data dari McKinsey April 2020 menyatakan penurunan nilai pasar di industri commercial aerospace sebesar 46% dan menjadi yang tertinggi di antara industri lain. Mulai dari pembatalan penerbangan hingga proses refund menjadi pukulan krisis keuangan bagi setiap perusahaan penerbangan di dunia. (Baca juga: Pemulihan Industri Penerbangan dan Hotel Butuh Waktu Lama )
3. Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE)
Tiga tahun terakhir adalah era kejayaan leisure economy yang tumbuh begitu cepat. Namun, Covid-19 membuat pertumbuhan tersebut berantakan. Industri ini praktis mati suri 'dibunuh' Covid-19. Padahal tahun lalu masih banyak acara konferensi tingkat nasional, regional global masif berlangsung tiap minggu.
4. Bar dan Resto
Survei mengatakan bahwa 46-48% orang akan lebih sedikit melakukan eating out dan hangout in cafe karena adanya wabah. Dan dengan pemberlakuan PSBB yang kian ketat, resto diminta hanya melayani take away.
5. Bioskop dan Konser
Nonton di bioskop mungkin bukan pilihan tepat mencari hiburan di kala wabah corona saat ini. Data Maret 2020 menunjukkan, sekitar 50% orang akan lebih sedikit melakukan entertainment activities, salah satunya bioskop. Hal ini membuat pelaku bisnis sinema, salah satunya XXI melakukan inovasi dengan menciptakan layanan pesan-antar makanan di XXI Cafe mereka. (Baca juga: Raih 1,3 Miliar 'Hati', Suju Sukses Gelar Konser Virtual Meriah )
6. Olahraga
Dengan merebaknya covid 19, hampir semua event olahraga dunia maupun lokal dibatalkan. Mulai dari Olimpiade, liga sepak bola, Formula 1 hingga UFC ditiadakan ataupun ditunda tanpa batas waktu. Bencana Covid-19 betul-betul momentum kematian industri olahraga. (Baca juga: GP Jepang Batal Gelar Balapan MotoGP, CEO Dorna Sports Kecewa )
(poe)