Lulusan Teknik Geologi, Ahok Tak Masuk Kriteria Baru Jokowi Pimpin Ibu Kota Baru?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah mengantongi nama calon kepala otorita Nusantara, ibu kota negara ( IKN ) baru, di Kalimantan Timur. Salah satu nama yang muncul adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero.
Meski demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Bupati Belitung Timur itu masih minim berkomentar terkait namanya yang disebut preside Joko Widodo sebagai calon kepala otorita IKN.
“Tidak perlu wawancara, saya no comment,” ujarnya kepada saat dihubungi MNC Portal, Senin (24/1/2022).
Meski demikian Ahok menilai kebijakan pemerintah untuk memindahkan Ibu kota ke Kalimantan Timur sebagai bentuk ketaatan terhadap konstitusi. Artinya diperlukan pemerataan pembangunan hingga ekonomi.
"Taat konstitusi," sambung Ahok singkat.
Sebelumnya Jokowi sempat menyebutkan sejumlah nama, mulai dari mantan kepala daerah hingga eks menteri untuk ditunjuk sebagai kepala otorita Ibukota baru di Kalimantan Timur tersebut.
Nama-nama itu adalah Ahok, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
Namun, terbaru, presiden spesifik menyebutkan sosok yang ia inginkan, yakni pernah memimpin daerah dan berlatar belakang arsitek. Jika hal tersebut yang dinginkan presiden maka gugur sudah peluang empat sosok yang sempat disebutkan Jokowi sebagai Kepala Otorita IKN. Sebab, keempat nama itu tak berlatar belakang arsitek.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi beberapa hari lalu.
Sebagai informasi setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Ahok melanjutkan studinya di jurusan geologi Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Meski demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Bupati Belitung Timur itu masih minim berkomentar terkait namanya yang disebut preside Joko Widodo sebagai calon kepala otorita IKN.
“Tidak perlu wawancara, saya no comment,” ujarnya kepada saat dihubungi MNC Portal, Senin (24/1/2022).
Meski demikian Ahok menilai kebijakan pemerintah untuk memindahkan Ibu kota ke Kalimantan Timur sebagai bentuk ketaatan terhadap konstitusi. Artinya diperlukan pemerataan pembangunan hingga ekonomi.
"Taat konstitusi," sambung Ahok singkat.
Sebelumnya Jokowi sempat menyebutkan sejumlah nama, mulai dari mantan kepala daerah hingga eks menteri untuk ditunjuk sebagai kepala otorita Ibukota baru di Kalimantan Timur tersebut.
Nama-nama itu adalah Ahok, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
Namun, terbaru, presiden spesifik menyebutkan sosok yang ia inginkan, yakni pernah memimpin daerah dan berlatar belakang arsitek. Jika hal tersebut yang dinginkan presiden maka gugur sudah peluang empat sosok yang sempat disebutkan Jokowi sebagai Kepala Otorita IKN. Sebab, keempat nama itu tak berlatar belakang arsitek.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi beberapa hari lalu.
Sebagai informasi setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Ahok melanjutkan studinya di jurusan geologi Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
(uka)