Kasus Bakrie Life aib industri asuransi

Rabu, 17 Oktober 2012 - 16:14 WIB
Kasus Bakrie Life aib industri asuransi
Kasus Bakrie Life aib industri asuransi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah berjanji akan membantu masyarakat agar permasalahan yang terjadi pada kasus Bakrie Life tidak terulang kembali. Ini diakui sebagai sebuah kesalahan, tapi tidak harus digeneralisir hingga mengenai semua industri asuransi.

"Kalau melihat seperti Bakrie Life, itu memang kesalahan. Kita akui itu ada kesalahan di industri kita dan itu akan diselesaikan," kata Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata di The Plaza Office Tower, Jakarta, Rabu (17/10/2012).

Manurutnya, kondisi ini akan termasuk dalam bagian edukasi kepada masyarakat. Jadi selain memperkenalkan asuransi kepada masyarakat, industri ini juga akan mengingatkan untuk waspada akan kasus tersebut.

"Ya kita membantu masyarakat untuk tidak terulang atau terjebak di permasalahan yang sama," jelasnya.

Seperti diketahui, sekitar 250 nasabah menanamkan dana di Diamond Investa, produk Bakrie Life. Namun Bakrie Life mengalami kasus gagal bayar saat terjadi krisis ekonomi global pada 2008 silam. Total kerugian sebesar Rp 360 miliar. Bakrie Life meneken perjanjian SKB dengan nasabah Diamond Investa dan Bapepam tentang skema pembayaran utang produk asuransi berbasis investasi itu.

Sesuai dengan perjanjian, skema pembayarannya berupa pengembalian dana pokok sebesar 25 persen pada 2010, 25 persen pada 2011, dan sisanya 50 persen dilunasi pada 2012. Sebanyak 25 persen dana pokok pada 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan. Demikian juga pada 2011. Sisanya 50 persen dibayar langsung pada Januari 2012.

Hingga sekarang, Bakrie Life baru membayar dana pokok sebesar 16 persen. Sisa cicilan pokok dan bunga Diamond Investa yang belum dibayar, yaitu per September 2010 sampai dengan Januari 2012. Sesuai dengan SKB, pembayaran utang dan cicilan bunganya harus dilunasi selambatnya pada 31 Januari 2012. Hingga kini, janji itu belum ditepati.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5500 seconds (0.1#10.140)