Kembangkan Wisata Strategis di Kepulauan Seribu, Investor Bisa Ikutan

Rabu, 09 Februari 2022 - 06:38 WIB
loading...
A A A
Belum lama ini di beberapa titik muncul pulau baru yang tidak berpenghuni dan secara otomatis di bawah pengelolaan pemprov DKI, karena menurut undang-undang, pengelolaan kepulauan Seribu berupa daratan di bawah pengawasan Pemprov DKI, sedangkan wilayah yang berupa perairan di bawah pengawasan Taman Nasional Kep. Seribu yang bernaung di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Salah satu pulau tersebut adalah pulau Opak, pulau Melaya, pulau Sampan dan pulau Gosong Karang Bongkok yang juga tidak berpenghuni, khusus pulau terakhir ini merupakan pulau yang baru muncul. Tahun lalu pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu menggelar rapat pengamanan aset tanah timbul di wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kepulauan Seribu, Iwan Samosir mengatakan, aset tanah timbul ini berupa pulau gosong, dimana terlihat saat air sedang surut, sehingga dicatat menjadi aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan aset ini bisa dikembangkan untuk potensi pariwisata," harap Iwan.

Adapun aset tanah timbul di wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari tujuh pulau diantaranya Gosong Petrik Pulau Air, Gosong Pulau Pramuka sebelah timur, Gosong Balik Layar, Gosong Pulau Peniki, Gosong Karang Bongkok, Gosong Pulau Karya dan Gosong Karang Lebar.

"Dalam waktu dekat akan dilakukan penguasaan fisik tujuh pulau tersebut," pungkasnya.

Pulau-pulau tersebut merupakan aset milik pemerintah provinsi DKI Jakarta. Dengan potensi yang demikian besar, tentu saja pulau-pulau tidak berpenghuni dan belum dikelola tersebut dapat mengundang minat investor untuk membangun eco-tourism di kepulauan Seribu.

Bagaimana cara memiliki atau mengelola pulau-pulau yang tidak berpenghuni tersebut? Apakah bisa pulau-pulau itu dibeli?

Sebelumnya Kasubbag Pembangunan Kabupaten Pulau Seribu, Ahmad Saelani menilai, kerja tim dengan pihak swasta serta konsep yang matang akan menjadi kunci sukses kerja sama tersebut.

"Pematangan konsep yang kreatif dan inovatif dengan dukungan desain, strategi, serta tim kerja akan mampu menciptakan dan mengembangkan destinasi wisata," kata Ahmad Saelani.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2024 seconds (0.1#10.140)