Perajin Tahu Tempe Merintih, Minta Tolong Harga Kedelai Dibuat Stabil

Minggu, 13 Februari 2022 - 09:47 WIB
loading...
Perajin Tahu Tempe Merintih,...
Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) mengeluhkan harga kedelai tidak stabil dalam sepekan terakhir. Harga yang mengalami fluktuasi itu mengakibatkan perajin tahu tempe galau untuk melanjutkan produksinya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) mengeluhkan harga kedelai tidak stabil dalam sepekan terakhir. Hal inilah yang mengakibatkan beberapa perajin tahu tempe sampai ada yang tutup produksi.



Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin mengungkapkan, belakangan ini harga kedelai di tingkat importir naik hingga 1-3 kali setiap minggunya. Bahkan dikatakannya, pernah dalam satu minggu naiknya bisa sampai lima kali.

"Harga kedelai impor belakangan ini naik. Pernah waktu itu dalam sepekan (harga kedelai) naiknya sampai lima kali. Pak Dirjen, tolonglah harganya dibuat stabil, setidaknya minimal sekali sebulan," ujar Aip dalam konferensi pers, dikutip Minggu (13/2/2022).

Aip menjelaskan, harga yang mengalami fluktuasi itu mengakibatkan perajin tahu tempe galau untuk melanjutkan produksinya. Alhasil tidak sedikit dari para perajin akhirnya memutuskan menutup rumah produksinya.

"Sebelumnya terdapat kita punya sekitar 195 ribu perajin tahu tempe skala rumahan. Tapi sekarang realitanya ada sekitar 20 persen atau 30 ribu perajin berhenti produksi akibat fluktuasi harga kedelai yang tinggi. Mereka yang berhenti produksi umumnya yang menggunakan kedelai sekitar 10 sampi 20 kg per hari," bebernya.



Diungkapkan juga oleh Aip, para perajin yang mampu bertahan di situasi seperti ini adalah perajin skala besar. Artinya, dalam memproduksi tahu tempe, mereka mampu mengolah kedelai dengan berat 100 kg per hari.

Diterangkan dia, para produsen tahun tempe skala besar itu mau tidak mau mengambil strategi agar tetap untung, yakni dengan mengurangi ukuran tahu tempe dari biasanya.

"Itu yang membuat mereka akhirnya tidak bisa berusaha terus menerus. Kalau yang jumlahnya di atas 100 kilo atau lebih besar itu bisa dikurang-kurangi produksinya dan kadang-kadang juga ukurannya dikurangi untuk mencegah ini," ucap Aip.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kisah Sukses Seorang...
Kisah Sukses Seorang Karyawan Swasta Banting Setir Jadi Perajin Tahu
Harga Kedelai Global...
Harga Kedelai Global Melonjak 3 Kali Lipat, Mentan: Kalau Tidak Tanam Mau Makan Apa?
Keripik Tempe Kramat...
Keripik Tempe Kramat Pela, Punya 4 Varian Rasa dan Banjir Pesanan Jelang Lebaran
Bapanas Akan Panggil...
Bapanas Akan Panggil Stakeholder untuk Turunkan Harga Kedelai
Tahun Politik, Dirut...
Tahun Politik, Dirut Bulog Wanti-wanti Perajin Tahu Tempe Jangan Dipolitisasi
Kedatangan 350.000 Ton...
Kedatangan 350.000 Ton Kedelai Impor Mandek, Buwas Ungkap Penyebabnya
Gakoptindo Ungkap Biang...
Gakoptindo Ungkap Biang Keladi Sirnanya Kejayaan Kedelai Lokal
56.000 Ton Kedelai Asal...
56.000 Ton Kedelai Asal AS Masuk ke Indonesia, Badan Pangan: Bukan Berarti Pro Impor
Swasta Impor 56 Ribu...
Swasta Impor 56 Ribu Ton Kedelai, Pemerintah Beli Seharga Rp 12.000 Per Kg
Rekomendasi
Apa Itu Rumah Modular?...
Apa Itu Rumah Modular? Smart Cottage LG yang Jadi Tempat Tinggal Masa Depan Berteknologi Canggih
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
Petani Huma di Sukabumi...
Petani Huma di Sukabumi Tewas Tertembak Peluru Nyasar Pemburu Babi Hutan
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
5 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
6 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
6 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
6 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
7 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
7 jam yang lalu
Infografis
3 Efek Tarif Impor Donald...
3 Efek Tarif Impor Donald Trump Terhadap Harga Emas Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved