Bahlil: Saya Tahu Banyak Negara yang Tidak Ingin Lihat Indonesia Maju

Rabu, 16 Februari 2022 - 17:31 WIB
loading...
Bahlil: Saya Tahu Banyak...
Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, banyak negara yang tidak ingin melihat Indonesia maju. Terangnya banyak sekali dengan berbagai macam regulasi, siapa ya kira-kira?. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menegaskan, komitmen pemerintah untuk mendorong hilirisasi yang diyakini dapat membuat Indonesia jadi negara maju . Namun disebut olehnya banyak negara yang sebenarnya tidak ingin agar Indonesia menjadi negara maju demi kepentingan mereka.

"Kita harus jadikan Indonesia sebagai negara industri, sekalipun saya tahu banyak negara yang tidak inginIndonesia maju, banyak sekali dengan berbagai macam regulasi mereka," ujar Bahlil dalam acara virtual, Rabu (16/2/2022).



Sebelumnya, Indonesia lebih senang mengekspor bahan mentah dan mengimpor barang jadi, padahal bahan bakunya ada di dalam negeri. Pola bisnis ini hendak diubah dengan adanya hilirisasi yang tengah gencar digalakkan oleh pemerintah.

Hilirisasi juga diyakini bisa mendorong target investasi tahun ini sebesar Rp 1.200 triliun. Bahlil tak menampik, target yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu berat. Namun, jumlah ini menjadi syarat agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih dari 5%.

"Makanya tahun ini kita hentikan nikel. Nanti CATL (perusahaan baterai asal China) akan masuk di sana dengan investasi USD5,2 miliar, dengan LG di Haltim (Halmahera Timur) investasinya Rp 142 triliun. Sebagian juga di Jawa Tengah, di Batang. Kita bangun ekosistem baterai mobil terbesar di dunia," papar Bahlil.



Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan agar rencana tersebut berjalan lancar. "Kita harus berikan lampu hijau ke mereka, bahwa Indonesia sejak 17 Agustus sudah merdeka, kita tidak dijajah lagi. Oleh karena itu, kita berdaulat membuat keputusan untuk kemandirian negara kita sendiri," tandas Bahlil.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1921 seconds (0.1#10.140)