Pariwisata Mulai Bangkit

Senin, 15 Juni 2020 - 06:23 WIB
loading...
A A A
Awalnya, Maladewa mewajibkan surat kesehatan bebas Covid-19 sebagai persyaratan, tetapi negara kepulauan itu tetap membuka opsi mengizinkan wisatawan tanpa surat keterangan tersebut dengan menjalani masa karantina. Menariknya, tidak ada persyaratan visa baru atau tambahan biaya, seperti biaya pendaratan pesawat. “Kita akan membuka kembali perbatasan bagi wisatawan pada Juli 2020,” demikian keterangan Kementerian Pariwisata Maladewa, dilansir CNN. (Baca juga: Lola Amaria Bicara Nasib Pekerja Film di Era New Normal)

Siapapun yang memiliki kapal pesiar super mewah atau pesawat pribadi bisa bersiap meluncur ke Maladewa. Pada kondisi normal, biasanya wisatawan harus menunggu kepastian untuk masuk ke Maladewa selama beberapa pekan. Tahun lalu, Maladewa dikunjungi 1,7 juta wisatawan.

Tak semua resor di Maladewa tutup selama pandemi korona. Sekitar 30 resor masih beroperasi karena banyak wisatawan yang memilih mengisolasi diri di sana dari pada kembali ke rumah.

“Dampak pandemi virus korona memang lebih parah dibandingkan tsunami 2004 dan krisis keuangan global 2008,” kata Menteri Pariwisata Maladewa Ali Waheed.

Untuk pertama kalinya selama 47 tahun industri pariwisata di Maladewa, menurut Waheed, negara itu tidak mengalami kunjungan wisatawan baru sejak Maret. “Kita tidak membiarkan perbatasan kita ditutup dalam jangka waktu yang panjang,” katanya.

Dari Uni Emirat Arab (UEA), Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed mengungkapkan kota itu siap untuk menghidupkan kembali pariwisata untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi negara. "Saya pikir Dubai akan mengirimkan pesan optimisme kepada dunia yang dilanda badai Covid-19," katanya dilansir The National, harian ternama asal UEA.

Dia mengungkapkan, pengalaman menghadapi pandemi menjadi hal signifikan untuk menjadikan Dubai tetap menjadi kota yang mempertahankan daya saing dan tetap percaya diri dengan kemampuan sendiri. "Dubai harus memperkuat posisinya sebagai destinasi bisnis dan pariwisata yang menghubungkan dunia," kata Sheikh Hamadan.

Lalu bagaimana strategi Dubai menghidupkan kembali pariwisata pasca-korona? Melansir Khaleej Times, Dubai akan menekankan faktor keamanan dan keselamatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai dari bandara hingga di lokasi wisata. Mereka pun menunda pelaksaanaan Expo 2020, ajang pameran terbesar di dunia, hingga kondisi normal.

Direktur Jenderal Dubai Tourism Helal Almarri mengungkapkan, menghidupkan pariwisata butuh kerja sama berbagai pihak. "Kita harus tetap menciptakan nilai keunikan dan memberikan pengalaman kenyamanan bagi wisatawan," katanya. (Lihat Fotonya: Hadapi Corona, Pemerintah Beri Stimulus Kredit UMKM)

Sedangkan CEO Dubai Airport Paul Griffiths menyakinkan kalau bandar telah siap menyambut wisatawan dari berbagai dunia. "Standar kesehatan dan hieginitas akan memainkan peranan penting bagi wisatawan," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1775 seconds (0.1#10.140)