Dipicu Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Tembus USD110 per Barel Tertinggi Sejak 2014

Rabu, 02 Maret 2022 - 11:05 WIB
loading...
A A A
"Kami pikir kelompok produsen kemungkinan akan tetap mengikuti jadwal pelonggaran saat ini dan menghindari krisis keamanan yang semakin dalam yang melibatkan ketua bersama kelompok Rusia," tulis RBC dalam sebuah catatan kepada klien.

Perusahaan mencatat bahwa "kemungkinan ada perubahan strategi dalam beberapa minggu mendatang" jika ada gangguan pasokan fisik yang sebenarnya.

Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak dan gas utama — terutama ke Eropa. Sejauh ini kompleks energi negara itu belum menjadi sasaran sanksi secara langsung. Namun, ada efek riak dari sanksi keuangan yang dikenakan terhadap Rusia yang membuat beberapa pembeli asing enggan membeli produk energi dari Rusia.

(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2148 seconds (0.1#10.140)