Daftar Lengkap Perusahaan Raksasa Dunia yang Cabut dari Rusia Imbas Invasi Ukraina
loading...
A
A
A
Sektor Hiburan
Penggemar film di Rusia yang ingin pergi menonton blockbuster terbaru dari Warner Bros yakni The Batman, tidak dapat melakukannya. Hal ini setelah Warner Bros menangguhkan rilis film baru di negara Rusia.
Pembuat film Amerika Serikat (AS) lainnya yang bergabung yakni Disney dan Sony, dimana mereka menarik pemutaran perdana film animasi Turning Red dan Morbius. Selanjutnya Netflix juga menunda semua proyek masa depan di Rusia sebagai dampak invasi ke Ukraina.
Semua perusahaan mengatakan, keputusan mereka didasarkan pada 'krisis kemanusiaan' di Ukraina, bukan sebagai akibat dari sanksi yang telah diberlakukan. Namun keputusan itu akan mengirimkan pesan serupa. Ditinggalkan 'dalam budaya dingin' akan membuat Rusia terisolasi, kata Susannah Streeter, analis investasi dan pasar senior di Hargreaves Lansdown.
Sektor Teknologi
Apple telah menghentikan semua penjualan produk di Rusia, dan membatasi layanan lain seperti Apple Pay dan Apple Maps. Toko-toko mereka juga tutup.
Bagi perusahaan seperti Apple yang menjual barang-barang impor, keputusan itu dinilai relatif mudah untuk diambil, ucap Kepala Eksekutif perusahaan konsultan Macro-advisory Limited, Chris Weafer. Dia telah bekerja di Moskow selama 24 tahun terakhir.
"Perusahaan tidak ingin dikaitkan dengan rezim Rusia dan apa yang terjadi di Ukraina," katanya. Bisnis Rusia mungkin menguntungka bagi mereka, tetapi "seluruh dunia lebih penting" ketika kebijakan yang diambil terkait dengan reputasi perusahan.
Selain itu beberapa perusahaan teknologi dibatasi terkait informasi seputar Kremlin yang dipoting melalui platform mereka. Facebook misalnya, dibatasi di Rusia setelah mengatakan telah menolak untuk menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari organisasi berita milik negara.
Penggemar film di Rusia yang ingin pergi menonton blockbuster terbaru dari Warner Bros yakni The Batman, tidak dapat melakukannya. Hal ini setelah Warner Bros menangguhkan rilis film baru di negara Rusia.
Pembuat film Amerika Serikat (AS) lainnya yang bergabung yakni Disney dan Sony, dimana mereka menarik pemutaran perdana film animasi Turning Red dan Morbius. Selanjutnya Netflix juga menunda semua proyek masa depan di Rusia sebagai dampak invasi ke Ukraina.
Semua perusahaan mengatakan, keputusan mereka didasarkan pada 'krisis kemanusiaan' di Ukraina, bukan sebagai akibat dari sanksi yang telah diberlakukan. Namun keputusan itu akan mengirimkan pesan serupa. Ditinggalkan 'dalam budaya dingin' akan membuat Rusia terisolasi, kata Susannah Streeter, analis investasi dan pasar senior di Hargreaves Lansdown.
Sektor Teknologi
Apple telah menghentikan semua penjualan produk di Rusia, dan membatasi layanan lain seperti Apple Pay dan Apple Maps. Toko-toko mereka juga tutup.
Bagi perusahaan seperti Apple yang menjual barang-barang impor, keputusan itu dinilai relatif mudah untuk diambil, ucap Kepala Eksekutif perusahaan konsultan Macro-advisory Limited, Chris Weafer. Dia telah bekerja di Moskow selama 24 tahun terakhir.
"Perusahaan tidak ingin dikaitkan dengan rezim Rusia dan apa yang terjadi di Ukraina," katanya. Bisnis Rusia mungkin menguntungka bagi mereka, tetapi "seluruh dunia lebih penting" ketika kebijakan yang diambil terkait dengan reputasi perusahan.
Selain itu beberapa perusahaan teknologi dibatasi terkait informasi seputar Kremlin yang dipoting melalui platform mereka. Facebook misalnya, dibatasi di Rusia setelah mengatakan telah menolak untuk menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari organisasi berita milik negara.