AS Bersiap Embargo Rusia, Harga Minyak Mentah Meroket ke Level Tertinggi 13 Tahun

Senin, 07 Maret 2022 - 12:38 WIB
loading...
AS Bersiap Embargo Rusia,...
Harga minyak mentah dunia telah melonjak ke level tertinggi sejak 2008 setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan, sedang membahas embargo potensial terkait pasokan minyak Rusia. Foto/Dok Reuters
A A A
LONDON - Harga minyak mentah dunia telah melonjak ke level tertinggi sejak 2008 setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan, sedang membahas embargo potensial terkait pasokan Rusia dengan sekutu-sekutunya. Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan minyak global terpantau melesat hingga ke atas USD139 per barel, sebelum mereda kembali.

Pasar sektor energi telah diguncang dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina . Konsumen sudah merasakan dampak seiring semakin mahalnya BBM (Bahan Bakar Minyak) dan tagihan rumah tangga melonjak.



Pasar saham di Asia jatuh pada perdagangan hari Senin, dengan Nikkei Jepang dan Hang Seng di Hong Kong turun lebih dari 3%. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, pemerintahan Biden dan sekutunya sedang membahas embargo pasokan minyak Rusia.

Sementara itu Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengatakan, sedang membahas undang-undang untuk melarang impor minyak Rusia dan bahwa kongres minggu ini bermaksud untuk memberikan bantuan senilai USD10 miliar untuk Ukraina sebagai respons invasi militer Rusia.

"DPR saat ini sedang menjajaki undang-undang yang akan semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global," kata Pelosi seperti dikutip dari BBC.

Pernyataan ini disampaikan saat tekanan semakin keras kepada Gedung Putih dan negara-negara Barat lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Embargo minyak Rusia akan menjadi eskalasi besar dalam menanggapi invasi Ukraina dan berpotensi memiliki dampak besar pada ekonomi global.

"Sementara AS mungkin hanya mendorong melalui larangan impor minyak Rusia, Eropa sepertinya tidak mampu melakukan hal yang sama. Yang lebih mengkhawatirkan, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dapat dengan mudah mematikan pasokan gas ke Eropa, memotong jalur kehidupan energi ke benua itu," kata Vandana Hari dari konsultan energi Vanda Insights.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1279 seconds (0.1#10.140)