AS Bersiap Embargo Rusia, Harga Minyak Mentah Meroket ke Level Tertinggi 13 Tahun
loading...
A
A
A
LONDON - Harga minyak mentah dunia telah melonjak ke level tertinggi sejak 2008 setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan, sedang membahas embargo potensial terkait pasokan Rusia dengan sekutu-sekutunya. Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan minyak global terpantau melesat hingga ke atas USD139 per barel, sebelum mereda kembali.
Pasar sektor energi telah diguncang dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina . Konsumen sudah merasakan dampak seiring semakin mahalnya BBM (Bahan Bakar Minyak) dan tagihan rumah tangga melonjak.
Pasar saham di Asia jatuh pada perdagangan hari Senin, dengan Nikkei Jepang dan Hang Seng di Hong Kong turun lebih dari 3%. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, pemerintahan Biden dan sekutunya sedang membahas embargo pasokan minyak Rusia.
Sementara itu Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengatakan, sedang membahas undang-undang untuk melarang impor minyak Rusia dan bahwa kongres minggu ini bermaksud untuk memberikan bantuan senilai USD10 miliar untuk Ukraina sebagai respons invasi militer Rusia.
"DPR saat ini sedang menjajaki undang-undang yang akan semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global," kata Pelosi seperti dikutip dari BBC.
Pernyataan ini disampaikan saat tekanan semakin keras kepada Gedung Putih dan negara-negara Barat lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Embargo minyak Rusia akan menjadi eskalasi besar dalam menanggapi invasi Ukraina dan berpotensi memiliki dampak besar pada ekonomi global.
"Sementara AS mungkin hanya mendorong melalui larangan impor minyak Rusia, Eropa sepertinya tidak mampu melakukan hal yang sama. Yang lebih mengkhawatirkan, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dapat dengan mudah mematikan pasokan gas ke Eropa, memotong jalur kehidupan energi ke benua itu," kata Vandana Hari dari konsultan energi Vanda Insights.
Harga minyak mentah Brent naik lebih dari 20% pada pekan lalu karena konflik memicu kekhawatiran kekurangan minyak di pasar global. Konsumen di seluruh dunia telah merasakan lonjakan harga dalam beberapa hari terakhir seiring kenaikan harga energi.
Pada hari Minggu, American Automobile Association mengatakan, bahwa harga bensin AS di pom melonjak 11% selama seminggu terakhir ke level tertinggi sejak Juli 2008. Sementara di Inggris, harga bensin rata-rata telah meningkat di atas 1,50 pounds per liter, menurut RAC.
Sedangkan lonjakan harga gas di tengah konflik Ukraina telah menambah kekhawatiran bahwa tagihan energi rumah tangga tahunan Inggris bisa mencapai 3.000 pounds. Dalam beberapa hari terakhir, biaya gas di Eropa dan Inggris telah menembus rekor karena kekhawatiran berlanjut bahwa pasokan Rusia dapat dikurangi.
Pasar sektor energi telah diguncang dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina . Konsumen sudah merasakan dampak seiring semakin mahalnya BBM (Bahan Bakar Minyak) dan tagihan rumah tangga melonjak.
Pasar saham di Asia jatuh pada perdagangan hari Senin, dengan Nikkei Jepang dan Hang Seng di Hong Kong turun lebih dari 3%. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, pemerintahan Biden dan sekutunya sedang membahas embargo pasokan minyak Rusia.
Sementara itu Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengatakan, sedang membahas undang-undang untuk melarang impor minyak Rusia dan bahwa kongres minggu ini bermaksud untuk memberikan bantuan senilai USD10 miliar untuk Ukraina sebagai respons invasi militer Rusia.
"DPR saat ini sedang menjajaki undang-undang yang akan semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global," kata Pelosi seperti dikutip dari BBC.
Pernyataan ini disampaikan saat tekanan semakin keras kepada Gedung Putih dan negara-negara Barat lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Embargo minyak Rusia akan menjadi eskalasi besar dalam menanggapi invasi Ukraina dan berpotensi memiliki dampak besar pada ekonomi global.
"Sementara AS mungkin hanya mendorong melalui larangan impor minyak Rusia, Eropa sepertinya tidak mampu melakukan hal yang sama. Yang lebih mengkhawatirkan, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dapat dengan mudah mematikan pasokan gas ke Eropa, memotong jalur kehidupan energi ke benua itu," kata Vandana Hari dari konsultan energi Vanda Insights.
Harga minyak mentah Brent naik lebih dari 20% pada pekan lalu karena konflik memicu kekhawatiran kekurangan minyak di pasar global. Konsumen di seluruh dunia telah merasakan lonjakan harga dalam beberapa hari terakhir seiring kenaikan harga energi.
Pada hari Minggu, American Automobile Association mengatakan, bahwa harga bensin AS di pom melonjak 11% selama seminggu terakhir ke level tertinggi sejak Juli 2008. Sementara di Inggris, harga bensin rata-rata telah meningkat di atas 1,50 pounds per liter, menurut RAC.
Sedangkan lonjakan harga gas di tengah konflik Ukraina telah menambah kekhawatiran bahwa tagihan energi rumah tangga tahunan Inggris bisa mencapai 3.000 pounds. Dalam beberapa hari terakhir, biaya gas di Eropa dan Inggris telah menembus rekor karena kekhawatiran berlanjut bahwa pasokan Rusia dapat dikurangi.
(akr)