Bisnis Ritel Ketar-ketir dengan Dampak Perang Rusia-Ukraina

Kamis, 10 Maret 2022 - 12:45 WIB
loading...
Bisnis Ritel Ketar-ketir dengan Dampak Perang Rusia-Ukraina
APPBI meminta dukungan agar kinerja sektor perdagangan terjaga di tengah ketidakpastian global. Foto/AzhfarMuhammad/MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia ( APPBI ) Alphonsus Widjaja mengatakan, perang Rusia dengan Ukraina mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan dalam sektor perdagangan. Kenaikan harga produk dan barang menjadi salah satu ancaman utama dalam industri usaha ritel.



“Ketidakpastian konflik berdampak pada Indonesia. Salah satunya (kenaikan) harga-harga sehingga jadi ancaman utama buat industri ritel,” kata Alphonzus Widjaja dalam konferensi pers, Kamis (10/3/2022).

Alphonzus menambahkan, sejumlah gangguan rantai pasok ataupun rantai distribusi dan kenaikan biaya energi mengakibatkan naiknya biaya produksi. Situasi itu mengakibatkan kenaikan harga produk dan barang di tengah kondisi daya beli masyarakat yang masih belum pulih akibat pandemi.



“Dalam menghadapi semakin meningkatnya berbagai tantangan ketidakpastian global maka tentunya perdagangan yang sangat besar menjadi tumpuan harapan agar perekonomian dalam negeri dapat terus dijaga dan seminimal mungkin terdampak dari ketidakpastian global,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk mendorong sektor perdagangan dalam negeri, diperlukan iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan transaksi perdagangan. Selain itu, lanjut Alphonzus, penanganan pandemi yang semakin membaik juga turut menopang sektor perdagangan.



“Penanganan yang sebelumnya terkesan lebih banyak memberikan penekanan pada aspek kesehatan, saat ini sudah jauh lebih seimbang antara aspek kesehatan dan perekonomian,” pungkasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)