Tak Hanya Pukul Rusia, Sanksi Barat Bikin Ekonomi Global Ikut Merana

Jum'at, 11 Maret 2022 - 05:00 WIB
loading...
A A A
3. Ancaman inflasi
Selama dua tahun terakhir, pemerintah di seluruh dunia telah mencetak uang dalam jumlah besar untuk menghadapi dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Inflasi yang dihasilkan, terutama di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, telah melonjak ke tingkat yang mendekati rekor. Hal terakhir yang dibutuhkan ekonomi global selama pemulihan adalah harga energi yang lebih tinggi. Gangguan pasar energi global dan lonjakan harga minyak dan gas karena tekanan ekonomi di Rusia berarti harga untuk semua barang konsumsi akan terus melonjak.

4. Melonjaknya harga pangan global
Sanksi terhadap Moskow dipastikan dapat mengurangi ekspor makanan dan barang-barang penting terkait pertanian dari lumbung pangan global, Ukraina dan Rusia. Kedua negara tersebut menyumbang 30% dari ekspor gandum global. Para ahli memperingatkan bahwa pasokan pupuk pertanian juga dapat menurun di seluruh dunia karena sanksi terhadap Rusia dan Belarusia, yang bersama-sama mengendalikan lebih dari sepertiga produksi kalium dunia, bahan utama dalam pupuk. Rusia juga mengendalikan 14% produksi makanan nabati berbasis nitrogen, menurut perusahaan riset CFRA. Pada akhirnya, dampaknya adalah biaya makanan yang lebih tinggi di seluruh dunia, kata para ahli.

5. Industri penerbangan global ikut terkena dampak
Larangan penerbangan yang diberlakukan oleh lebih dari 30 negara pada maskapai Rusia dan tanggapan cermin Moskow memiliki efek riak pada perjalanan global dan industri penerbangan, yang sudah terpukul oleh pandemi virus corona.

Produsen, lessor, asuransi, dan penyedia perawatan untuk operator Rusia seperti Aeroflot dan S7 Airlines termasuk di antara mereka di luar Rusia yang terkena sanksi langsung. Maskapai saat ini terpukul akibat dari harga minyak yang lebih tinggi dan rute yang lebih panjang yang dibutuhkan untuk melewati wilayah udara Rusia. Faktor-faktor tersebut diperkirakan akan mendorong kenaikan harga tiket dan tarif angkutan udara lebih lanjut.

Selain itu, Uni Eropa telah memberi tenggat bagi perusahaan leasing hingga 28 Maret untuk mengakhiri kontrak sewa saat ini di Rusia. Hal itu bisa menjadi tugas yang menantang bagi perusahaan Eropa yang telah menyewakan ratusan pesawat ke maskapai Rusia dan sekarang harus menemukan cara untuk menerbangkannya di tengah larangan wilayah udara dan rencana pemerintah Rusia untuk menasionalisasi armada guna mempertahankan kapasitas domestik.

Produsen-produsen pesawat besar Barat, Airbus dan Boeing, juga akan dirugikan dari isolasi Rusia. Tidak hanya akan kehilangan pasar yang besar, tetapi juga karena Rusia menyediakan komponen penting seperti titanium untuk produksi pesawat mereka.

6. Meroketnya harga komoditas
Rusia adalah pengekspor utama sejumlah komoditas yang sangat penting bagi ekonomi global. Harga untuk komoditas-komiditas ini juga telah melonjak, mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun dan mengganggu pertumbuhan ekonomi global.

Melonjaknya harga logam telah memukul produsen mobil dengan keras, karena pasokan Rusia terancam. Aluminium dan paladium keduanya mencapai rekor tertinggi pada hari Senin sementara, pada hari Selasa, nikel, yang juga dibutuhkan untuk baja tahan karat, melewati level USD100.000 per ton untuk pertama kalinya.

Harga batu bara melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, melebihi USD400 per ton minggu ini karena beberapa negara Eropa ingin melarang pasokan Rusia. Harga logam tanah jarang, yang telah melonjak sejak paruh kedua tahun 2021 di tengah kekhawatiran ketidakpastian pasokan dan permintaan yang kuat, juga meningkat.

7. Isolasi Rusia rugikan bisnis Eropa
Rusia telah menikmati hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara Eropa, sehingga sanksi perdagangan dan keuangan apa pun kemungkinan akan merugikan kedua belah pihak. Tetapi, hilangnya pasar Rusia, dengan populasi lebih dari 144 juta orang, merupakan pukulan besar bagi bisnis Eropa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)