Ekonom: Terapkan Protokol Ketat di Pasar Tradisional Agar Ekonomi Berputar

Rabu, 17 Juni 2020 - 10:26 WIB
loading...
Ekonom: Terapkan Protokol...
Ekono minta penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional betul-betul diterapkan agar tak sampai ditutup dan ekonomi kembali berjalan. Foto/Ilustrasi/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pedagangan (Kemendag) terus mendorong pemerintah daerah melakukan pendekatan inovatif di pasar tradisional sekaligus lebih ketat menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19. Hal ini didorong agar pasar tradisional tidak menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 529 pedagang pasar positif covid-19. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto sebelumnya mengatakan dibukanya pasar tradisional untuk memastikan pasokan bahan makanan terjamin. Tujuan utamanya yakni untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok dan barang penting bagi masyarakat, dengan harga stabil.

Ekonom Institut Perbanas Piter Abdullah menyampaikan, geliat ekonomi diharapkan tetap sejalan dengan penerapan protokol kesehatan. Menurut Piter, pelonggaran ekonomi, diharapkan akan menahan penurunan konsumsi sekaligus memberikan ruang kepada dunia usaha untuk bisa bertahan. Karena itu, semua pihak mesti bersama-sama mematuhi berbagai protokol agar ekonom bisa kembali berjalan.

"Untuk membalance pelonggaran ekonomi ini pemerintah harus meningkatkan kedisiplinan Masyarakat melaksanakan protokol kesehatan. Hanya dengan Cara itu Kita bisa menghindarkan lonjakan Penderita wabah covid-19," ujar Piter kepada media baru-baru ini.

(Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Mulai Dibuka, Mendag Paparkan Protokol yang Harus Dipatuhi)

Selain disiplin, informasi panduan tata cara penerapan protokol perlu disebarluaskan sekaligus juga dilakukan pengawasan dan koordinasi lintas baik pusat dan daerah agar penanganan Covid-19, terutama di pasar tradisional yang belakangan muncul, dapat lebih terkoordinasi. "Harus ada pengawasan dan upaya mendisiplinkan. Koordinasi mutlak diperlukan sejak awal dalam segala hal, dan kita selalu lemah dalam hal ini," tegasnya.

Koordinasi mutlak diperlukan agar dana stimulus sebesar Rp677,2 triliun yang dikeluarkan bisa dioptimalkan. Stimulus akan mampu menahan laju perlambatan ekonomi, meskipun tidak kembali membaik hingga tumbuh 5%, sebab pelemahan tidak bisa dihindari selama masih ada wabah. Kata Piter, jika tanpa stimulus situasi akan lebih buruk lagi.

Meski begitu, Piter menilai fundamental perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19 masih tergolong baik secara keseluruhan, meskipun pada kuartal I/2020 hanya mampu mencapai pertumbuhan di level 2,97%. Pelemahan tersebut, kata Pieter patut dimaklumi karena tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di hampir seluruh negara yang bahkan lebih besar penurunannya.

Sementara, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyarankan agar pemerintah memperketat dan mengatur mekanisme pengawasan di pasar tradisional, mal, di masa transisi normal baru agar tidak banyak terjadi penularan di tempat umum. Pasalnya, jika sudah bicara masyarakat di tempat umum, jika tidak ada protokol yang sangat ketat serta penegakan hukum atas protokol tersebut, akan berbahaya karena masyarakat bisa tak disiplin.

Dia mengkhawatirkan terkait protokol kesehatan ini karena tidak memiliki aspek penegakan hukumnya untuk menjalankan protokol tersebut, sehingga bisa berisiko memicu gelombang dua pandemi Covid-19. "Ini bahaya karena orang menyepelekan penggunaan masker, perlindungan kesehatan sehingga akhirnya bisa berdampak pada perekonomian," ujarnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Daftar Panjang Modus...
Daftar Panjang Modus Pelanggaran MinyaKita, Kemendag Buka-bukaan
Masyarakat Bisa Tuntut...
Masyarakat Bisa Tuntut Ganti Rugi soal MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Begini Caranya
Peruri dan Kemendag...
Peruri dan Kemendag Jajaki Kerja Sama Layanan Digital
Pemerintah Pastikan...
Pemerintah Pastikan Pengisian Tabung Gas LPG 3 Kg Sesuai Prosedur
Wakili Indonesia di...
Wakili Indonesia di CIIE 2024, Worcas Promosikan Kopi Luwak Ke Pasar Dunia
Bank Jatim dan Kemendag...
Bank Jatim dan Kemendag Kerja Sama Peningkatan Ekspor
Dorong UMKM Bisa Ekspor,...
Dorong UMKM Bisa Ekspor, Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jatim
Tekstil Ilegal Asal...
Tekstil Ilegal Asal China Digagalkan Masuk Indonesia, Nilainya Rp90 Miliar
Resmi Ditutup, TEI ke-39...
Resmi Ditutup, TEI ke-39 Catatkan Transaksi hingga 22,73 Miliar Dolar AS
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 85: Arini Menghibur Diri, Lingga Belum Move On
Suka Paddle Tennis?...
Suka Paddle Tennis? Yuk Kenali Lebih Lanjut!
Pengangkatan CASN Dipercepat:...
Pengangkatan CASN Dipercepat: CPNS Juni, PPPK Oktober 2025
Berita Terkini
UMKM Jangan Dipandang...
UMKM Jangan Dipandang Sebelah Mata, Menteri Maman Minta Ganti Kata Pelaku jadi Pengusaha
8 menit yang lalu
Pelarangan Truk Sumbu...
Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran Terlalu Lama, Asosiasi Logistik dan Forwarder Teriak
34 menit yang lalu
10 Organisasi Keagamaan...
10 Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia, Muhammadiyah Jadi Wakil Indonesia
48 menit yang lalu
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
2 jam yang lalu
Mitra Binaan Bank Jatim...
Mitra Binaan Bank Jatim Ikuti IFEX 2025, Tingkatkan Peluang Ekspor
2 jam yang lalu
Komitmen Jaga Lingkungan,...
Komitmen Jaga Lingkungan, AQUA dan Pandawara Bersihkan Sampah di Laut Labuan Bajo
2 jam yang lalu
Infografis
Kampus dengan Program...
Kampus dengan Program Studi S1 Paling Ketat di SNBP 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved