Pembebasan Lahan Tol Semarang-Demak Tersendat Usai Terendam Air Laut Akibat Abrasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian lahan warga hilang terkikis air laut di sekitar kawasan yang akan dibangun jalan tol Semarang-Demak . Hal tersebut menjadi hambatan dalam proses pembebasan lahan .
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Hubungan Antar Lembaga, Asep Arofah mengatakan, saat ini pembanguan seksi 1 jalan tol Semarang-Demak mengalami kendala lahan.
Menurutnya ada beberapa lahan warga ketika hendak dibebaskan lahannya saat ini sudah berubah terendam air laut. Garis pantai yang sebelumnya berara di pinggir lahan tersebut, kini sudah melahap sebagian lahan warga.
"Untuk seksi 1, kami mengalami sedikit kendala karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai 'tanah musnah' yakni dulunya daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut," ujar Asep dalam keterangan resmi di web Binamarga, Sabtu (29/1/2022).
"Kami mohon bantuannya untuk penyelesaian pembayaran seperti apa. Karena kami sebagai pelaksana pembangunan ingin memastikan bahwa tanah itu memang bisa digunakan tanpa merugikan pihak tertentu," sambungnya.
Sebagai informasi Tol Semarang-Demak terbagi atas dua seksi. Seksi 1 sepanjang 10,64 km yang baru dilakukan penandatangan kontrak sementara seksi 2 Sayung-Demak punya panjang 16,31 km, yang sedang dalam tahap kontruksi mencapai 70%.
Seksi 2 diharapkan bisa selesai pada akhir 2022 dan beroperasi 2023. Sedangkan untuk Seksi 1 ditargetkan beroperasi awal 2025 mendatang. Selanjutnya ada tiga ruas pembangunan jalan tol di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Selain Semarang-Demak, ada juga Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo yang total panjangnya 200 km. Selain itu juga direncanakan membangun lagi tiga ruas jalan tol, Pejagan-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta, dan Demak-Rembang. Tol Semarang-Demak jadi ruas utama sisi Utara, jadi untuk menuju Surabaya tak perlu lewat Solo atau sisi tengah.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Hubungan Antar Lembaga, Asep Arofah mengatakan, saat ini pembanguan seksi 1 jalan tol Semarang-Demak mengalami kendala lahan.
Menurutnya ada beberapa lahan warga ketika hendak dibebaskan lahannya saat ini sudah berubah terendam air laut. Garis pantai yang sebelumnya berara di pinggir lahan tersebut, kini sudah melahap sebagian lahan warga.
"Untuk seksi 1, kami mengalami sedikit kendala karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai 'tanah musnah' yakni dulunya daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut," ujar Asep dalam keterangan resmi di web Binamarga, Sabtu (29/1/2022).
"Kami mohon bantuannya untuk penyelesaian pembayaran seperti apa. Karena kami sebagai pelaksana pembangunan ingin memastikan bahwa tanah itu memang bisa digunakan tanpa merugikan pihak tertentu," sambungnya.
Sebagai informasi Tol Semarang-Demak terbagi atas dua seksi. Seksi 1 sepanjang 10,64 km yang baru dilakukan penandatangan kontrak sementara seksi 2 Sayung-Demak punya panjang 16,31 km, yang sedang dalam tahap kontruksi mencapai 70%.
Seksi 2 diharapkan bisa selesai pada akhir 2022 dan beroperasi 2023. Sedangkan untuk Seksi 1 ditargetkan beroperasi awal 2025 mendatang. Selanjutnya ada tiga ruas pembangunan jalan tol di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Selain Semarang-Demak, ada juga Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo yang total panjangnya 200 km. Selain itu juga direncanakan membangun lagi tiga ruas jalan tol, Pejagan-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta, dan Demak-Rembang. Tol Semarang-Demak jadi ruas utama sisi Utara, jadi untuk menuju Surabaya tak perlu lewat Solo atau sisi tengah.
(akr)