Impor Tekstil hingga Baja Masih Tinggi, Luhut: Bisa Matikan Industri Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan, saat ini Indonesia masih banyak melakukan impor tekstil . Menurutnya apabila kebiasaan ini terus dilakukan, maka industri lokal bakat menurun bahkan bisa mati.
Hal tersebut disampaikan Menko Marves Luhut di acara Business Matching tahap kedua oleh Kemenkop UMKM, di Kawasan Smesco Indonesia Jakarta, Senin (11/4) kemarin.
“Tadi kita lihat tekstil ternyata masih banyak sekali impornya, bisa mati nanti industri tekstil kita," kata Menko Luhut dalam acara Showcase dan Business Matching yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, dikutip Selasa (12/4/2022).
Menurut Luhut, bakkan untuk saat ini impor produk baja pun masih tinggi. Padahal, menurut dia banyak pemain lokal yang mampu membuat produk baja berkualitas.
"Tadi baja masih banyak impor, mematikan industri baja kita nanti padahal kita sudah bisa produksi," ujarnya.
Untuk mengurangi produk impor, saat ini Pemerintah tengah mengembangkan sistem yang akan memantau impor dan penggunaan produk impor melalui e-katalog dan gerakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Nah tadi karena dengan sistem digital ini semua ketahuan dan siapa yang membuat itu kita tahu. Tadi kita sudah ngerti, siapa yang lakukan ini semua," urainya.
“Jadi nanti semuanya harus dilakukan terintegrasi untuk ciptakan lapangan pekerjaan. Kita kerja sama ke LKPP, jajaran kementerian, over all kita masih terbaik di antara semuanya, tak ada lagi nanti korupsi-korupsi,” pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Menko Marves Luhut di acara Business Matching tahap kedua oleh Kemenkop UMKM, di Kawasan Smesco Indonesia Jakarta, Senin (11/4) kemarin.
“Tadi kita lihat tekstil ternyata masih banyak sekali impornya, bisa mati nanti industri tekstil kita," kata Menko Luhut dalam acara Showcase dan Business Matching yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, dikutip Selasa (12/4/2022).
Menurut Luhut, bakkan untuk saat ini impor produk baja pun masih tinggi. Padahal, menurut dia banyak pemain lokal yang mampu membuat produk baja berkualitas.
"Tadi baja masih banyak impor, mematikan industri baja kita nanti padahal kita sudah bisa produksi," ujarnya.
Untuk mengurangi produk impor, saat ini Pemerintah tengah mengembangkan sistem yang akan memantau impor dan penggunaan produk impor melalui e-katalog dan gerakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Nah tadi karena dengan sistem digital ini semua ketahuan dan siapa yang membuat itu kita tahu. Tadi kita sudah ngerti, siapa yang lakukan ini semua," urainya.
“Jadi nanti semuanya harus dilakukan terintegrasi untuk ciptakan lapangan pekerjaan. Kita kerja sama ke LKPP, jajaran kementerian, over all kita masih terbaik di antara semuanya, tak ada lagi nanti korupsi-korupsi,” pungkasnya.
(akr)