China Disebut Ngatur-ngatur Indonesia, Luhut: Jangan Asal Ngomong
loading...
A
A
A
DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menentang sejumlah statement dan tudingan miring terkait kerja Indonesia dengan China . Luhut menekankan, kerja sama yang terjalin dengan China akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sejumlah perbaikan sektor lain di Indonesia.
“Jadi kalau Anda pikir sekarang kita datangkan TKA (Tenaga Kerja Asing) dari China , mereka (China) bisa ngatur-ngatur kita? Gak ada ceritanya,” Kata Menko Luhut dalam kuliah umum di Kawasan Balai Sidang Universitas Indonesia, dikutip Rabu (13/4/2022).
Sambung dia menerangkan, ada sejumlah kriteria untuk melakukan investasi atau menjalin kerja sama dengan beberapa negara termasuk China. Sementara terkait dengan dampak menggandeng China, Luhut mengutarakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dicatat pada triwulan IV 2021 kembali ke angka 5,02%.
“Jadi saya bilang ke mereka ada empat sampai lima kriteria yang harus dipenuhi, pertama harus tenaga kerja pakai sebanyak-banyaknya. Saya paham Indonesia belum paham lima tahun pertama,” ungkapnya.
Menko Luhut bahkan mengatakan dengan adanya kerja sama itu dapat mendorong kemajuan sektor pendidikan misalnya pendirian sekolah Polytechnic. “Kedua harus technology transfer, ketiga tak boleh technology yang kelas dua dan kemempat harus busssiness to busssiness,” ujarnya.
Diterangkan juga untuk tidak ada govermenet to goverment yang dikhawatirkan akan ada GAP dari pemerintah. “Itu saya sampaikan kepada mereka dan setuju, mereka taat dan itu yang terjadi saat ini. Jadi jangan asal ngomong,” urainya.
“Saya juga pernah dealing bersama Elon Musk soal investasi, sir oke oke; Oke done; tapi banyak kriteria saya ndak mau, dia (elon musk) terlalu mendikte kita, dan saya ndak mau,” tandasnya.
“Jadi kalau Anda pikir sekarang kita datangkan TKA (Tenaga Kerja Asing) dari China , mereka (China) bisa ngatur-ngatur kita? Gak ada ceritanya,” Kata Menko Luhut dalam kuliah umum di Kawasan Balai Sidang Universitas Indonesia, dikutip Rabu (13/4/2022).
Sambung dia menerangkan, ada sejumlah kriteria untuk melakukan investasi atau menjalin kerja sama dengan beberapa negara termasuk China. Sementara terkait dengan dampak menggandeng China, Luhut mengutarakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dicatat pada triwulan IV 2021 kembali ke angka 5,02%.
“Jadi saya bilang ke mereka ada empat sampai lima kriteria yang harus dipenuhi, pertama harus tenaga kerja pakai sebanyak-banyaknya. Saya paham Indonesia belum paham lima tahun pertama,” ungkapnya.
Menko Luhut bahkan mengatakan dengan adanya kerja sama itu dapat mendorong kemajuan sektor pendidikan misalnya pendirian sekolah Polytechnic. “Kedua harus technology transfer, ketiga tak boleh technology yang kelas dua dan kemempat harus busssiness to busssiness,” ujarnya.
Diterangkan juga untuk tidak ada govermenet to goverment yang dikhawatirkan akan ada GAP dari pemerintah. “Itu saya sampaikan kepada mereka dan setuju, mereka taat dan itu yang terjadi saat ini. Jadi jangan asal ngomong,” urainya.
“Saya juga pernah dealing bersama Elon Musk soal investasi, sir oke oke; Oke done; tapi banyak kriteria saya ndak mau, dia (elon musk) terlalu mendikte kita, dan saya ndak mau,” tandasnya.
(akr)