Sambut Wisatawan, Kepulauan Selayar Dilistriki PLTS Hybrid
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sulawesi Selatan (Sulsel) kini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid terbesar setelah PT PLN (Persero) meresmikan proyek tersebut di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Jumat (15/4/2022).
PLTS berkapasitas 1,3 mega watt peak (Mwp) merupakan hasil kerja sama antara PLN, PT Bakrie Power (anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk), PT Dipa Jaya Sejahtera dan PT Syntek Otomasi Indonesia. Ini adalah PLTS terbesar dan tercanggih di Sulawesi Selatan yang dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) dan menelan investasi Rp39,5 miliar.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Adi Priyanto dalam sambutannya secara daring menyampaikan, pembangunan PLTS ini diharapkan menjadi trigger pengembangan inovasi dalam peningkatan mutu pelayanan kelistrikan, khususnya di daerah kepulauan.
“Pembangunan PLTS yang merupakan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) adalah wujud komitmen PLN dalam memasuki transisi energi menuju energi hijau,” kata Adi Priyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/04/2022).
General Manager PLN Wilayah Sulselbar, Awaluddin Hafid mengungkapkan, setelah PLTS Hybrid Selayar dalam waktu dekat pihaknya akan membangun PLTS dengan jenis yang sama di empat kecamatan di Kepulauan Selayar, yakni Kecamatan Pasilambena, Pasimasunggu, Takabonerate, dan Kecamatan Pasimarannu.
“Kami berharap, di samping memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, PLTS Hybrid ini juga menjadi sarana pendukung kemajuan pariwisata, serta mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat Kepulauan Selayar,” katanya.
Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Basli Ali menyampaikan, pembangunan jaringan listrik tenaga surya ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kepulauan Selayar.
“Kehadiran PLTS ini akan menambah semangat dan kepercayaan diri kami selaku pemerintah kabupaten dalam melaksanakan pembangunan ekonomi," ucapnya.
Direktur Utama PT Bakrie Power Dody Taufiq Wijaya yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengerjakan proyek pembangkit listrik berbasis EBT di Indonesia. Dia berharap kelak akan banyak proyek-proyek EBT dalam skala lebih besar yang dibangun di tanah air.
"Kami berharap akan ada semacam efek domino dari proyek pionir ini, dan dapat diikuti pembangkit sejenis di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor dan technology provider. Pada akhirnya, proses ini akan membantu percepatan terciptanya ekosistem EBT yang ideal di Indonesia,” kata dia.
Dody menyatakan, PLTS Hybrid Selayar merupakan proyek penting yang menandai dimulainya era konversi pembangkit diesel ke pembangkit renewable yang lebih bersih.
“Di seluruh Indonesia ini masih ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel yang kini dioperasikan PLN. Ini menjadi potensi amat besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit EBT, seperti yang kami lakukan di PLTS Hybrid Selayar ini,” jelas Dody.
PLTS berkapasitas 1,3 mega watt peak (Mwp) merupakan hasil kerja sama antara PLN, PT Bakrie Power (anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk), PT Dipa Jaya Sejahtera dan PT Syntek Otomasi Indonesia. Ini adalah PLTS terbesar dan tercanggih di Sulawesi Selatan yang dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) dan menelan investasi Rp39,5 miliar.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Adi Priyanto dalam sambutannya secara daring menyampaikan, pembangunan PLTS ini diharapkan menjadi trigger pengembangan inovasi dalam peningkatan mutu pelayanan kelistrikan, khususnya di daerah kepulauan.
“Pembangunan PLTS yang merupakan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) adalah wujud komitmen PLN dalam memasuki transisi energi menuju energi hijau,” kata Adi Priyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/04/2022).
General Manager PLN Wilayah Sulselbar, Awaluddin Hafid mengungkapkan, setelah PLTS Hybrid Selayar dalam waktu dekat pihaknya akan membangun PLTS dengan jenis yang sama di empat kecamatan di Kepulauan Selayar, yakni Kecamatan Pasilambena, Pasimasunggu, Takabonerate, dan Kecamatan Pasimarannu.
“Kami berharap, di samping memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, PLTS Hybrid ini juga menjadi sarana pendukung kemajuan pariwisata, serta mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat Kepulauan Selayar,” katanya.
Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Basli Ali menyampaikan, pembangunan jaringan listrik tenaga surya ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kepulauan Selayar.
“Kehadiran PLTS ini akan menambah semangat dan kepercayaan diri kami selaku pemerintah kabupaten dalam melaksanakan pembangunan ekonomi," ucapnya.
Direktur Utama PT Bakrie Power Dody Taufiq Wijaya yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengerjakan proyek pembangkit listrik berbasis EBT di Indonesia. Dia berharap kelak akan banyak proyek-proyek EBT dalam skala lebih besar yang dibangun di tanah air.
"Kami berharap akan ada semacam efek domino dari proyek pionir ini, dan dapat diikuti pembangkit sejenis di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor dan technology provider. Pada akhirnya, proses ini akan membantu percepatan terciptanya ekosistem EBT yang ideal di Indonesia,” kata dia.
Dody menyatakan, PLTS Hybrid Selayar merupakan proyek penting yang menandai dimulainya era konversi pembangkit diesel ke pembangkit renewable yang lebih bersih.
“Di seluruh Indonesia ini masih ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel yang kini dioperasikan PLN. Ini menjadi potensi amat besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit EBT, seperti yang kami lakukan di PLTS Hybrid Selayar ini,” jelas Dody.
(ynt)