Luhut Beberkan Wanti-wantinya Soal Kerja Sama EBT dengan Amerika Serikat

Jum'at, 11 November 2022 - 11:15 WIB
loading...
Luhut Beberkan Wanti-wantinya...
Menko Luhut B. Pandjaitan mengungkap soal kerja sama EBT dengan Amerika Serikat. Foto/Dok
A A A
BALI - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap sudah ada kerja sama penting terkait energi baru ( EBT ) dan terbarukan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Kerja sama tersebut akan diumumkan pada 13 November mendatang usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden.



Meski demikian, Luhut memastikan kerja sama itu harus sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia. Sebab, ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan negara lain dalam membantu program dekarbonisasi.

"Kita jelas, stand kita yang tidak bisa digoyang, itu yang paling penting. Persyaratan yang kita berikan, kita cerita ada climate change, itu dipenuhi. Kenapa kita ajukan? Apa pun yang Anda usulkan kami setuju, tapi ada 4 syarat," tegas Luhut dalam konferensi pers di Nusa Dua Bali Convention Center, Bali, Jumat (11/11/2022).

Beberapa syarat tersebut antara lain tidak boleh mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia, teknologi yang terjangkau, tidak terbatas waktu hingga bunga pinjaman yang sesuai dengan negara maju.

"Sebenarnya kalau kasih loan (pinjaman) ke kami, interest-nya harus interest dari negara maju. Kalau intererst dengan negara berkembang, ya whats the poin? I think we have to be fair," ucapnya.



Menurutnya, Indonesia sudah memiliki langkah-langkah dalam menghadapi perubahan iklim sehingga Indonesia tidak boleh disetir begitu saja. "Kita ini negara berdaulat tapi tetap kooperatif," ucapnya singkat.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
Studi IESR: Potensi...
Studi IESR: Potensi Pengembangan EBT Layak Finansial Capai 333 GW
Warga Kanada Boikot...
Warga Kanada Boikot Liburan ke AS, Ekonomi Amerika Bisa Tekor Rp33 Triliun
Rekomendasi
Arus Balik di Tol MBZ...
Arus Balik di Tol MBZ dan Jakarta-Cikampek Ramai Lancar di Hari Ke-3 Lebaran
Biodata dan Agama Tevin...
Biodata dan Agama Tevin Farmer, Eks Juara Dunia yang Dirampok Kemenangannya
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
Berita Terkini
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
41 menit yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
2 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
3 jam yang lalu
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
4 jam yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
13 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
14 jam yang lalu
Infografis
10 Kota dengan Konsumsi...
10 Kota dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved