Pengangkatan Komisaris Milenial di BUMN hanya Sensasi Belaka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan "gebrakan" dengan menempatkan generasi milenial di jajaran direksi dan komisaris BUMN. Sayangnya, langkah Erick itu, menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics Piter Abdullah, hanyalah sekadar sensasi belaka.
"Ini hanya sekadar sensasi saja, tidak lebih. Tidak tepat menempatkan generasi milenial di jajaran komisaris," ujar Piter kepada SINDONews di Jakarta, Jumat(19/6/2020). (B aca:Milenial di BUMN, Ekonom: Pelajari Model Bisnis Agar Tak Salah Langkah )
Piter menambahkan, fungsi komisaris utamanya lebih kepada mengawasi dan memberikan konsultasi kepada jajaran direksi. Oleh karena itu, komisaris umumnya diisi oleh sosok yang berpengalaman dan berwawasan luas.
"Di perusahaan swasta, praktik ini wajar saja karena komisarisnya mewakili pemilik. Kalau BUMN saya tidak sependapat kalau komisaris diisi oleh milenial. Kalau mau menempatkan milenial, kenapa tidak di jajaran direksi?," ungkap Piter.
Berbicara masalah integritas, menurut ia, tidak masalah apakah komisaris itu milenial atau non milenial.
"Ini masalah karakter, milenial ada yang berintegritas, ada juga yang tidak. Masalahnya di BUMN, godaannya lebih besar. Godaan ini, saya kira akan jadi tantangan besar bagi milenial sebagai komisaris di BUMN," pungkas Piter.
"Ini hanya sekadar sensasi saja, tidak lebih. Tidak tepat menempatkan generasi milenial di jajaran komisaris," ujar Piter kepada SINDONews di Jakarta, Jumat(19/6/2020). (B aca:Milenial di BUMN, Ekonom: Pelajari Model Bisnis Agar Tak Salah Langkah )
Piter menambahkan, fungsi komisaris utamanya lebih kepada mengawasi dan memberikan konsultasi kepada jajaran direksi. Oleh karena itu, komisaris umumnya diisi oleh sosok yang berpengalaman dan berwawasan luas.
"Di perusahaan swasta, praktik ini wajar saja karena komisarisnya mewakili pemilik. Kalau BUMN saya tidak sependapat kalau komisaris diisi oleh milenial. Kalau mau menempatkan milenial, kenapa tidak di jajaran direksi?," ungkap Piter.
Berbicara masalah integritas, menurut ia, tidak masalah apakah komisaris itu milenial atau non milenial.
"Ini masalah karakter, milenial ada yang berintegritas, ada juga yang tidak. Masalahnya di BUMN, godaannya lebih besar. Godaan ini, saya kira akan jadi tantangan besar bagi milenial sebagai komisaris di BUMN," pungkas Piter.
(uka)