Sell in May and Go Away versi MNC Sekuritas: Mitos atau Fakta?
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan unit bisnis dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan perusahaan sekuritas terbaik yang memiliki reputasi serta mendapat beragam penghargaan. Sejalan dengan hal tersebut, MNC Sekuritas senantiasa memberikan edukasi terkini seputar dunia pasar modal .
Memasuki bulan Mei setiap tahunnya, investor akan seringkali mendengar istilah Sell in May and Go Away. Fenomena ini merupakan kecenderungan aksi investor yang dipercayai menjual saham pada bulan Mei hingga Oktober memasuki musim panas, sehingga volume perdagangan terbatas dan kinerja pasar modal dinilai kurang menarik. Dengan demikian, investor akan mulai kembali masuk ke pasar modal pada November.
Pjs Head of Research MNC Sekuritas Victoria Venny mengungkapkan berdasarkan data historis bulanan rata-rata 10 tahun, kinerja IHSG pada bulan Mei memang tertekan 0,54% namun bukan menjadi bulan dengan kinerja terburuk. Venny menambahkan pada awal Mei 2022, pasca-libur Hari Raya Idulfitri, IHSG mengalami tekanan jual yang signifikan lebih dari 7%. Hal tersebut diakibatkan beberapa hal seperti aksi panic selling yang terjadi akibat kenaikan FFR 50 bps di tengah lagging period liburan.
“Hal lain yang menjadi kekhawatiran pasar adalah perlambatan ekonomi China akibat kembali diberlakukannya lockdown sehingga membuat market terkoreksi. Dalam menghadapi market yang seperti ini, investor diharapkan tidak perlu terlalu agresif dan menunggu hingga sell off period selesai. Manfaatkan momentum penurunan untuk mencermati dan akumulasi secara bertahap khususnya beberapa saham bluechip,” tutup Venny.
Nikmati layanan investasi saham dan reksa dana dari #MNCSekuritas dengan segera mengunduh aplikasi MotionTrade dan jelajahi seamless experience. Aplikasi MotionTrade dapat diunduh di Google PlayStore dan Apple AppStore dengan link unduh onelink.to/motiontrade . MNC Sekuritas, Invest with The Best!
Memasuki bulan Mei setiap tahunnya, investor akan seringkali mendengar istilah Sell in May and Go Away. Fenomena ini merupakan kecenderungan aksi investor yang dipercayai menjual saham pada bulan Mei hingga Oktober memasuki musim panas, sehingga volume perdagangan terbatas dan kinerja pasar modal dinilai kurang menarik. Dengan demikian, investor akan mulai kembali masuk ke pasar modal pada November.
Pjs Head of Research MNC Sekuritas Victoria Venny mengungkapkan berdasarkan data historis bulanan rata-rata 10 tahun, kinerja IHSG pada bulan Mei memang tertekan 0,54% namun bukan menjadi bulan dengan kinerja terburuk. Venny menambahkan pada awal Mei 2022, pasca-libur Hari Raya Idulfitri, IHSG mengalami tekanan jual yang signifikan lebih dari 7%. Hal tersebut diakibatkan beberapa hal seperti aksi panic selling yang terjadi akibat kenaikan FFR 50 bps di tengah lagging period liburan.
“Hal lain yang menjadi kekhawatiran pasar adalah perlambatan ekonomi China akibat kembali diberlakukannya lockdown sehingga membuat market terkoreksi. Dalam menghadapi market yang seperti ini, investor diharapkan tidak perlu terlalu agresif dan menunggu hingga sell off period selesai. Manfaatkan momentum penurunan untuk mencermati dan akumulasi secara bertahap khususnya beberapa saham bluechip,” tutup Venny.
Nikmati layanan investasi saham dan reksa dana dari #MNCSekuritas dengan segera mengunduh aplikasi MotionTrade dan jelajahi seamless experience. Aplikasi MotionTrade dapat diunduh di Google PlayStore dan Apple AppStore dengan link unduh onelink.to/motiontrade . MNC Sekuritas, Invest with The Best!
(uka)