5 Provinsi yang Jadi Kolam Harta Karun Indonesia, Nomor 4 Menyimpan yang Paling Diburu Dunia

JAKARTA - Salah satu lagu Koes Plus, grup legendaris asal Tuban, Jawa Timur, yang bertajuk ‘Kolam Susu’ rasa-rasanya bisa menggambarkan betapa kayanya tanah Indonesia atau sumber daya alam . Tak cuma kaya akan bahan pangan dengan kesuburan tanah dan alam Indonesia, tapi juga kandungan tambang di dalamnya, alias harta karun .



Banyak sumber daya alam tersimpan di Tanah Air. Bermacam-macam bahan tambang bisa ditemukan di perut bumi Indonesia, mulai dari emas hingga logam tanah jarang. Namun persebaran harta karun itu tak merata, ada satu provinsi yang kaya akan minyak, ada yang batu bara, ada juga yang emas.

Berikut lima provinsi penghasil ‘harta karun’ di Indonesia.


1. Kalimantan Timur

Provinsi dengan Ibu Kota Samarinda ini digadang-gadang menjadi salah satu provinsi dengan sumber daya alam yang berlimpah. Kalimantan Timur memang mempunyai sumber daya alam minyak yang banyak. Salah satu kota di Kalimantan Timur, yaitu Balikpapan bahkan mempunyai julukan “Kota Minyak”. Kapasitas produksi minyak dari provinsi terluas kedua di Indonesia ini dapat mencapai lebih dari 134 ribu barel per hari. Jumlah ini termasuk 60 ribu barel minyak mentah dan 74 ribu barel minyak kondensat.

Selain minyak, Kalimantan Timur juga kaya akan sumber daya pertambangan dan kehutanan, khususnya gas alam dan baru bara. Ditambah lagi, sejumlah daerah seperti Balikpapan dan Bontang mengembangkan kawasan industri demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Kabupaten di Kalimantan Timur juga mulai membuka lahan untuk dibuat perkebunan seperti kelapa sawit.

2. Papua

Meski terletak jauh di daerah Timur Indonesia, Papua tentu masuk ke dalam daftar sebagai provinsi penghasil ‘harta karun’ Indonesia. Tersimpan banyak sekali mineral dan tambang yang sangat berharga.

Bahan tambang yang ada di Papua salah satunya adalah emas. Provinsi ini sudah dikenal sejak dulu sebagai daerah penghasil emas terbesar di Tanah Air. Berdasarkan Booklet Tambang Emas Perak 2020 dari Kementerian ESDM , jumlah cadangan bijih emas terbesar di Indonesia ada di Provinsi Papua, yaitu sebanyak 52%.



3. Aceh

Provinsi yang terletak di bagian paling barat Indonesia ini juga mengandung banyak jenis sumber daya alam yang bernilai tinggi. Salah satu sumber daya Aceh yang paling terkenal adalah persediaan batu gampingnya, yang merupakan salah satu bahan baku semen. Sumber daya mineral ini banyak di temukan di daerah Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Sedangkan fasilitas pengemasannya berlokasi di Lhoknga dan Lhokseumawe.

Aceh juga mempunyai banyak pasokan migas. Bahkan perusahaan asal Singapura sempat melirik SDA migas yang berada di Meulaboh dan Singkil. Batu bara juga terkenal banyak terdapat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Tak tanggung-tanggung, cadangan batu bara di Aceh mencapai 500 juta ton dengan kedalaman 80 meter.

4. Jawa Timur

Jawa Timur juga memiliki banyak sumber daya alam, baik itu di sektor pertambangan maupun sektor kelautan. Letak Jawa Timur yang berada di ujung pulau membuat provinsi ini dipenuhi sumber daya laut yang banyak, mulai dari ikan laut hingga terumbu karang.

Selain itu berdasarkan struktur alam yang dimiliki, provinsi ini memiliki banyak keuntungan dari sisi geologi. Terdapat kandungan minyak dan gas (migas) yang cukup signifikan, serta sumber-sumber bahan mineral lainnya seperti batu kapur, semen dan emas yang juga cukup besar. Bahkan berdasarkan RPJMD Jawa Timur Tahun 2014-2019, salah satu daerah di Jatim, Cepu, Bojonegoro sudah terkenal dengan produksi minyak dari akhir abad ke-18.

Di Sidoarjo, provinsi ini juga menyembunyikan harta karun paling langka di dunia, yaitu logam tanah jarang. Harta karun ini diduga tersemai di lumpur semburan Lapindo. Logam tanah jarang digunakan untuk berbagai keperluan industri strategis, salah satau kendaraan listrik.



5. Sulawesi Selatan

Provinsi terakhir yang menyimpan banyak ‘harta karun’ tanah air adalah Sulawesi Selatan. Provinsi ini memiliki segudang sumber daya alam, di antaranya logam, gips, tembaga, semen, minyak, gas, batu bara dan nikel.

Pada triwulan I 2022, nilai ekspor sektor tambang Sulawesi Selatan senilai USD347,21 juta atau Rp4,93 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 55,46% dibandingkan triwulan I 2021 yang nilainya USD223,35 juta atau Rp3,17 triliun.