Wamenparekraf: Produk Hiasan Rumah Tumbuh Cepat Pasca Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan produk kerajinan tangan penghias rumah mengalami peningkatan pascapandemi Covid-19 . Sektor furniture menunjukkan resiliensi tinggi dan cepat bangkit.
"HIMKI mencatat ekspor tertinggi dalam 10 tahun terakhir menembus USD3,43 miliar atau sekitar Rp48,7 triliun meningkat 25,89% periode Januari-November dibandingkan tahun sebelumnya," kata Angela di acara Ground Breaking Indonesia Design District (IDD) di kawasan PIK 2, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Menurutnya, produk kriya atau kerajinan secara konsisten merupakan top 3 terbesar PDB ekraf nasional menyumbang sebesar 14-15 persen setelah kuliner dan fashion. "Peralatan rumah tangga termasuk dekorasi rumah menjadi produk paling laris terjual," kata dia.
Wamenparekraf mengatakan bahwa catatan tersebut memberikan gambaran bahwa sektor tersebut memiliki potensi cukup bagus ke depannya. Sebab, bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini dengan mayoritas milenial menjadi salah satu pendongkrak tumbuhnya industri tersebut.
"Nah, ini semua adalah sebuah gambaran potensi industri furnitur dan home living di Indonesia, yang juga disupport dengan potensi konsumsi dalam negeri," ucapnya.
Lebih lanjut Wamenparekraf menjelaskan, terjadi peningkatan pada industri furniture. Pada kuartal pertama tahun lalu, industri furnitur mengalami pertumbuhan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Data dari Kemenperin menunjukan pada kuartal I tahun lalu industri furniture mengalami pertumbuhan 8,04 persen setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya terkontraksi 7,28 persen karena pandemi," tuturnya.
"HIMKI mencatat ekspor tertinggi dalam 10 tahun terakhir menembus USD3,43 miliar atau sekitar Rp48,7 triliun meningkat 25,89% periode Januari-November dibandingkan tahun sebelumnya," kata Angela di acara Ground Breaking Indonesia Design District (IDD) di kawasan PIK 2, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Menurutnya, produk kriya atau kerajinan secara konsisten merupakan top 3 terbesar PDB ekraf nasional menyumbang sebesar 14-15 persen setelah kuliner dan fashion. "Peralatan rumah tangga termasuk dekorasi rumah menjadi produk paling laris terjual," kata dia.
Wamenparekraf mengatakan bahwa catatan tersebut memberikan gambaran bahwa sektor tersebut memiliki potensi cukup bagus ke depannya. Sebab, bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini dengan mayoritas milenial menjadi salah satu pendongkrak tumbuhnya industri tersebut.
"Nah, ini semua adalah sebuah gambaran potensi industri furnitur dan home living di Indonesia, yang juga disupport dengan potensi konsumsi dalam negeri," ucapnya.
Lebih lanjut Wamenparekraf menjelaskan, terjadi peningkatan pada industri furniture. Pada kuartal pertama tahun lalu, industri furnitur mengalami pertumbuhan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Data dari Kemenperin menunjukan pada kuartal I tahun lalu industri furniture mengalami pertumbuhan 8,04 persen setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya terkontraksi 7,28 persen karena pandemi," tuturnya.
(nng)