Lebih Ramah Lingkungan, Simak Keunggulan Produk Alternatif Tembakau
loading...
A
A
A
Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan tembakau sudah dilakukan oleh berbagai komunitas di belahan dunia. Pada 2019 silam, inisiatif daur ulang datang dari para penggiat usaha Vapo and Alt di Selandia Baru. Mereka berusaha meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab atas limbah masing-masing konsumen.
Hal ini salah satunya disampaikan oleh ketua Vapo and Alt, Jonathan Devery pada satu wawancara mengenai manfaat daur ulang perangkat vape, botol likuid, dan cairan likuid.
Menurut Devery, vaping tidak hanya jauh lebih aman daripada merokok, tapi produk ini sekarang juga jauh lebih ramah lingkungan. Meskipun proses daur ulang limbah elektronik relatif lebih kompleks, namun peluang untuk mengolah limbah tersebut menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti furnitur juga besar, ketimbang puntung rokok yang benar-benar tidak dapat didaur ulang.
Berdasarkan laporan dari Statista pada tahun 2020, Indonesia adalah negara penghasil tembakau tertinggi kelima di dunia. Maka, pemerintah Indonesia juga perlu memberikan perhatian lebih terhadap persoalan ini, terutama mengingat kita masih bergulat dengan persoalan sampah yang kerap menjadi isu besar di berbagai tempat.
Langkah-langkah edukasi seperti yang telah dimulai oleh berbagai komunitas pengguna rokok alternatif perlu menjadi contoh untuk merangkul pelaku industri lainnya dalam memberikan perhatian lebih terhadap persoalan lingkungan. Misal, ajang daur ulang limbah botol dan cairan likuid dalam rangka merayakan Hari Bumi pada tanggal 22 April yang lalu oleh grup Vaporizer Jakarta.
Melalui, program bertagar #lebihhijau di sosial media, Vaporizer Jakarta mempunyai misi untuk menyebarluaskan edukasi publik mengenai pentingnya mendaur ulang botol likuid yang tidak terpakai, serta menyediakan fasilitas dropbox di beberapa titik lokasi di Jakarta.
Selain itu, Junerosano berharap bahwa pemerintah dapat mendukung berbagai inisiasi daur ulang produk alternatif tembakau melalui regulasi.
“Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tahun ini, kami berharap pemerintah dapat mewajibkan industri dan perokok untuk menjalankan program pengelolaan sisa konsumsi atau sampah yang dihasilkan dengan penuh tanggung jawab. Semoga berbagai inovasi seperti produk alternatif tembakau dapat menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan,” tutupnya.
Hal ini salah satunya disampaikan oleh ketua Vapo and Alt, Jonathan Devery pada satu wawancara mengenai manfaat daur ulang perangkat vape, botol likuid, dan cairan likuid.
Menurut Devery, vaping tidak hanya jauh lebih aman daripada merokok, tapi produk ini sekarang juga jauh lebih ramah lingkungan. Meskipun proses daur ulang limbah elektronik relatif lebih kompleks, namun peluang untuk mengolah limbah tersebut menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti furnitur juga besar, ketimbang puntung rokok yang benar-benar tidak dapat didaur ulang.
Berdasarkan laporan dari Statista pada tahun 2020, Indonesia adalah negara penghasil tembakau tertinggi kelima di dunia. Maka, pemerintah Indonesia juga perlu memberikan perhatian lebih terhadap persoalan ini, terutama mengingat kita masih bergulat dengan persoalan sampah yang kerap menjadi isu besar di berbagai tempat.
Langkah-langkah edukasi seperti yang telah dimulai oleh berbagai komunitas pengguna rokok alternatif perlu menjadi contoh untuk merangkul pelaku industri lainnya dalam memberikan perhatian lebih terhadap persoalan lingkungan. Misal, ajang daur ulang limbah botol dan cairan likuid dalam rangka merayakan Hari Bumi pada tanggal 22 April yang lalu oleh grup Vaporizer Jakarta.
Melalui, program bertagar #lebihhijau di sosial media, Vaporizer Jakarta mempunyai misi untuk menyebarluaskan edukasi publik mengenai pentingnya mendaur ulang botol likuid yang tidak terpakai, serta menyediakan fasilitas dropbox di beberapa titik lokasi di Jakarta.
Selain itu, Junerosano berharap bahwa pemerintah dapat mendukung berbagai inisiasi daur ulang produk alternatif tembakau melalui regulasi.
“Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tahun ini, kami berharap pemerintah dapat mewajibkan industri dan perokok untuk menjalankan program pengelolaan sisa konsumsi atau sampah yang dihasilkan dengan penuh tanggung jawab. Semoga berbagai inovasi seperti produk alternatif tembakau dapat menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan,” tutupnya.