Hary Tanoesoedibjo Ungkap Potensi Pertumbuhan Global Mediacom di 2022

Jum'at, 03 Juni 2022 - 19:43 WIB
loading...
Hary Tanoesoedibjo Ungkap Potensi Pertumbuhan Global Mediacom di 2022
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) memiliki potensi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2022 ini, Direktur Utama (Dirut) Global Mediacom, Hary Tanoesoedibjo membeberkan apa saja penopangnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) memiliki potensi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2022 ini. Direktur Utama (Dirut) Global Mediacom, Hary Tanoesoedibjo menuturkan, bahwa kontribusi terbesar pendapatan BMTR sepanjang tahun 2021 datang dari optimalisasi iklan baik digital maupun non-digital.

"Total iklan dari empat televisi yakni RCTI, MNC TV, GTV, dan INEWS saja sudah Rp7 triliun lebih. Itu masih dari televisi saja," kata Hary di Public Expose, Jumat (3/6/2022).



Berdasarkan laporan keuangan BMTR tahun 2021 di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mengamankan pendapatan bersih sebesar Rp13,97 triliun, atau tumbuh 15,85% dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp12,06 triliun.

Penopang pendapatan BMTR berasal dari iklan dan konten. Segmen iklan non-digital memberi pendapatan sebesar Rp7,18 triliun, atau tumbuh 10,27% dari tahun 2020. Sedangkan iklan digital sebanyak Rp2,00 triliun.

Adapun iklan dari konten menyumbang pendapatan sebesar Rp9,62 triliun, sedangkan TV berbayar dan broadband senilai Rp3,74 triliun. Hary menyebut potensi pertumbuhan perseroan berasal dari tiga hal yakni super-apps RCTI+, konten gim digital, hingga layanan video on demand, Vision+.

Peluang pertumbuhan dari basis gim digital, terang Hary, begitu menjanjikan. Pasalnya, beban biaya yang ditimbulkan tidak terlalu mahal dibandingkan prospek bisnis lainnya.

"Bisnis game itu biayanya tidak terlalu mahal. Kalau seperti e-commerce itu besar sekali pengeluarannya, kalau game jauh lebih kecil," ungkap Hary.

Hary menggarisbawahi, bahwa perseroan saat ini sedang membuka peluang kerja sama dengan mitra baik di tingkat domestik maupun mancanegara, terutama untuk menggarap Vision+, sebagai layanan on-demand. "Karena kalau mau berkembang sampai ke luar negeri, kita musti bekerja sama dengan pihak lain di sana," tandasnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2145 seconds (0.1#10.140)